JUDUL PERCOBAAN
Sel Galvani
TUJUAN PERCOBAAN
Membuat jembatan garam dari berbagai macam bahan dan dicoba pada sel galvani serta mengamati voltasenya
LANDASAN TEORI
Reaksi
elektrokimia dapat dibagi dalam dua kelas: yang menghasilkan arus
listrik (proses yang terjadi dalam baterai) dan yang dihasilkan oleh
arus listrik elektrolisis. Tipe pertama reaksi bersifat serta merta, dan
energy bebas system kimianya berkurang; system itu dapat melakukan
kerja, misalnya menjalankan motor. Tipe kedua harus dipaksa agar terjadi
(oleh kerja yang dilakukan terhadap system kimia), dan energy bebas
system kimia bertambah (Keenan:1980).
Sel
volta adalah penataan bahan kimia dan penghantar listrik yang
memberikan aliran electron lewat rangkaian luar dari suatu zat kimia
yang teroksidasi ke zat kimia yang direduksi (Keenan:1980).
Sebuah
sel elektrokimia yang beroperasi secara spontan disebut sel galvani
(atau sel volta). Sel seperti ini mengubah energy kimia menjadi energy
listrik yang dapat digunakan untuk melakukan kerja (Oxtoby:1999).
Hubungan
listrik antara dua setengah – sel harus dilakukan dengan cara tertentu.
Kedua electrode logam dan larutannya harus berhubungan, dengan demikian
lingkar arus yang sinambung terbentuk dan merupakan jalan agar partikel
bermuatan mengalir. Secara sederhana electrode saling dihubungkan
dengan kawat logam yang memungkinkan aliran electron (Petrucci:1985).
Sel
terdiri dari dua setengah – sel yang elektrodanya dihubungkan dengan
kawat dan larutannya dengan jembatan garam. (Ujung jembatan garam
disumbat dengan bahan berpori yang memungkinkan ion bermigrasi, tetapi
mencegah aliran cairan dalam jumlah besar). Potensiometer mengukur
perbedaan potensial antara dua electrode yaitu sebesar 0.463 Volt (V)
(Petrucci:1985).
Aliran
listrik antara dua larutan harus berbentuk migrasi ion. Hal ini hanya
dapat dilakukan melalui larutan lain yang "menjembatani" kedua setengah –
sel dan tak dapat dengan kawat biasa: hubungan ini disebut jembatan
garam (= salt bridge) (Petrucci:1985).
ALAT DAN BAHAN
Alat |
Jumlah
|
Bahan
|
Jumlah
|
Gelas Aqua |
2
|
Batangan Zn
|
1
|
Kabel penghubung |
2
|
Batangan Cu
|
1
|
Multitester |
1
|
ZnSO4
|
15 ml
|
Pipet tetes |
1
|
CuSO4
|
15 ml
|
Gelas ukur |
1
|
NaCl
|
|
Tabung – U |
1
|
Agar-agar
|
secukupnya
|
Neraca analitik |
1
|
Pepaya
|
secukupnya
|
Penthiliner |
1
|
Bengkoang
|
secukupnya
|
Ampelas |
1
|
Belimbing
|
secukupnya
|
Corong |
1
|
Jeruk manis
|
secukupnya
|
Statif & klem |
1
|
Mangga
|
secukupnya
|
|
|
Jeruk nipis
|
secukupnya
|
HASIL PENGAMATAN
Tabel Data Pengamatan
Jembatan Garam |
Voltase (V)
|
Agar-agar |
0.26
|
Papaya |
0.354
|
NaCl |
0.337
|
Bengkoang |
1.05
|
Jeruk |
1.046
|
Belimbing |
1.01
|
Mangga |
1.036
|
Lemon |
1.046
|
Voltase tertinggi yang terjadi dalam sel galvani, dihasilkan oleh jembatan garam yang digunakan dari buah-buahan
Voltase terendah yang terjadi dalam sel galvani, dihasilkan oleh jembatan garam yang digunakan dari agar-agar
PEMBAHASAN
Sebuah
sel elektrokimia yang beroperasi secara spontan disebut sel galvani
(atau sel volta). Sel seperti ini mengubah energy kimia menjadi energy
listrik yang dapat digunakan untuk melakukan kerja (Oxtoby:1999).
Apa
yang menyebabkan arus mengalir dalam sebuah sel galvani? Pasti harus
ada sebuah selisih potensial listrik (∆), antara dua titik dalam
rangkaian yang menyebabkan electron mengalir, sama seperti selisih
potensial gravitasi antara dua titik di permukaan bumi yang menyebabkan
air mengalir ke bawah. Selisih potensial listrik ini, atau tegangan sel,
dapat diukur dengan sebuah alat yang disebut voltmeter yang diletakkan
di rangkaian luar. Tegangan yang diukur dalam sel galvani tergantung
pada magnitudo arus yang melalui sel dan tegangan jatuh jika arus
terlalu besar (Oxtoby:1999).
Terdapat
beberapa metode yang memungkinkan difusi ion-ion. Suatu metode
laboratorium yang lazim adalah dengan membenamkan lembaran Zn ke dalam
suatu larutan garam Zn, seperti ZnSO4, dan membenamkan sepotong Cu ke dalam suatu larutan CuSO4. Larutan ZnSO4 dihubungkan dengan larutan CuSO4 oleh
suatu jembatan garam, yang memungkinkan difusi ion-ion. Jembatan garam
diisi dengan larutan suatu elektrolit yang tidak berubah secara kimia
dalam prose situ (Keenan:1980).
Berdasarkan
percobaan di atas, jembatan garam yang digunkan dalam percobaan kali
ini yaitu terbuat dari buah-buahan (papaya, bengkoang, jeruk, belimbing,
mangga, dan lemon), agar-agar dan larutan NaCl. Semua bahan tersebut
bersifat elektrolit, apabila digunakan dalam metode ini bahan-bahan
tersebut tidak berubah secara kimia dalam proses tersebut.
Elektroda
Zn akan mengalami reaksi oksidasi, sedangkan electrode Cu akan
mengalami reduksi. Electron mengalir dari atom Zn ke kawat penghantar,
dan dengan terbentuknya ion-ion Zn2+ ini memasuki larutan dan berdifusi menjauhi lembaran Zn: Zn Zn2+ + 2e-
Ion
negative berdifusi lewat jembatan garam menuju ke electrode Zn.
Electron yang dilepaskan oleh atom Zn memasuki kawat penyambung dan
menyebabkan electron-elektron pada ujung lain berkumpul pada permukaan
electrode Cu. Electron-elektron ini bereaksi dengan ion Cu2+ untuk membentuk atom Cu yang melekat pada electrode itu sebagai suatu sepuhan Cu
Cu2+ + 2e- Cu
Ion SO42- yang ditinggalkan oleh ion Cu2+ akan berdifusi menjauhi electrode Cu. Dari jembatn garam NaCl, ion Na+
akan berdifusi keluar menuju ke Cu. Jadi, sementara reaksi itu
berjalan; terdapat gerakan keseluruhan dari ion negative menuju
electrode Zn dan gerakan keseluruhan ion positif menuju electrode Cu.
Jalan untuk aliran ion secara terarah lewat larutan ini dapat
dibayangkan sebagai rangkaian dalam, dan jalan untuk aliran electron
lewat kawat penghantar dibayangkan sebagai rangkaian luar (Keenan:1980).
Mekanisme
seperti di atas juga terjadi pada jembatan garam yang dibuat dari
agar-agar dan buah-buahan (papaya, bengkoang, jeruk, belimbing, mangga,
dan lemon). Berdasarkan data hasil pengamatan, jembatan garam yang
dibuat dari buah-buahan dapat menghasilkan nilai voltase yang tinggi,
hal ini berarti jembatan garam dari buah-buahan sangat baik untuk
digunakan dalam proses seperti ini.
KESIMPULAN
Buah-buahan
merupakan jembatan garam yang paling baik untuk digunakan dalam
percobaan kali ini. Hal ini dapat dilihat dari voltase yang dihasilkan.
Agar-gar kurang baik untuk dapat digunakan sebagai jembatan garam, hal ini terbukti dari voltase yang dihasilkan.
DAFTAR PUSTAKA
Keenan, Charles W.1980.Ilmu Kimia untuk Universitas edisi keenam jilid 2.Jakarta: Erlangga
Oxtoby, David W.dkk.1999.Prinsip-Prinsip Kimia Modern edisi keempat jilid 1.jakarta: Erlangga
Petrucci, Ralph H.1985.Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern edisi keempat jilid 3.Jakarta: Erlangga
Sekian artikel Laporan Praktikum Sel Galvani kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Laporan Praktikum Sel Galvani dengan alamat link https://praktikum-laporan.blogspot.com/2012/09/laporan-praktikum-sel-galvani.html