PISCES
Ikan Mas (Cyprinus
carpio ) dan Ikan Lele (Clarias batrachus)
I.
Tujuan
Untuk mengetahui Morfologi, Anatomi dan
Taksonomi Ikan Mas
Ikan
Lele.
II. Dasar Teori
KLASIFIKASI
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum :
Vertebrata
Kelas : Pisces
Ordo : Ostariophysi
Famili : Cyprinidae
Genus : Cyprinus
Species : Cyprinus
carpio
HABITUS
Tubuh
Ikan Mas dapat dibagi menjadi :
- Kepala : yaitu mulai dari moncong sampai dengan
batas tutup insang
- Badan : mulai dari belakang tutup insang sampai
dengan anus
- Ekor : mulai dari belakang anus sampai dengan
ujung sirip ekor
KEPALA
Pada
bagian kepala dapat dijumpai adanya :
Lubang
mulut (moncong), dapat ditarik ke depan, rabalah pada moncong yang ditarik
dengan ujung jari maka akan terasa adanya tulang
- Premaksilla : terletak paling ujung dari moncong
bagian dorsal
- Admaksilla : terletak sebelah posterior dari
premaksilla
- Maksilla : terletak sebelah postero-lateral
dari admaksilla
- Dentale
: merupakan tulang yang
menyokong rahang bawah,
Terletak pada ujung moncong sebelah
bawah (ventral)
- Lekuk
Hidung : terletak pada tukang
admaksilla, di depan mata
-
Mata : terletak
postero-lateral dari lekuk hidung (tidak mempunyai kelopak mata)
TUTUP INSANG
Terdiri
dari 4 (empat) potong tulang-tulang kecil, yaitu
- Operculum : terletak paling depan,
merupakan tulang yang
paling besar.
- Pre-Operculum : terletak paling depan, berupa
tulang sempit
berbentuk sabit
- Inter-Operculum : terletak antara operculum dan
pre-operculum
berupa
tulang sempit berbentuk kerucut
Sub-Operulum : potongan tulang ke 4 ini terletak posterior dari
inter-operculum dan
sebelah ventral dari operculum
- Membran
Branchiostegi: merupakan selaput tipis pada pinggiran tutup
insang sebelah
posterior, berfungsi sebagai kelep untuk menahan air supaya tidak masuk ke
rongga insang
- Radil
Branchiostegi : berupa 3 pasang
tulang-tulang membrana
Branchiostegi. Di dalam
tutup insang kita dapatkan adanya insang yang dibangun oleh 5 (lima) lengkung
insang yang hanya mempunyai 4 (empat) filamen insang.
BADAN
Seluruh badannya bersisik. Pada
kaki kanan badan terdapat linea lateralis atau gurat sisi yang memanjang dari
belakang tutup insang sampai ekor. Gurat sisi ini berfungsi sebagai indra
keenam untuk mengetahui besarnya arus dalam air. Tipe sisik ikan mas adalah
Cycloid mempunyai garis-garis melingkar (sirkuler)
dan garis-garis radier serta berpigmen, terutama pada bagian yang idak tertutup
oleh sisik di depannya.
ANUS
Berupa lubang pada sebelah
ventro-posterior dari badan, sebagai tempat keluarnya feses Porus urogenitalis,
lubang ini terletak di sebelah posterior dari anus yaitu tempat keluarnya
sel-sel kelamin dan air seni (urine),
kedua lubang ini baik anus maupun porus urogenitalis terletak dalam satu celah.
EKOR
Tipe ekor ikan mas adalah homocerk,
yaitu simetris dorso-ventral dan luar sedangkan dilihat sebelah dalam dibangun
oleh tulang-tulang yang asimetris di bagian dalam.
ANGGOTA
BADAN
Terdiri dari:
- Sepasang
sirip dada (pectoral fin)
- Sepasang
sirip perut (abdominal fin)
- Sirip
dubur (anal fin), sirip punggung (dorsal
fin), sirip ekor (caudal fin)
yang tunggal.
PEMBEDAHAN
(DISECTIO)
Bagian perut
Pengguntingan dimulai dari depan
anus, sepanjang garis medio ventral tubuh ke arah depan sampai dekat sirip
(hati-hati jangan sampai kena organ-organ
yang terdapat di sebelah dalam). Kemudian dengan pertolongan sebuah
pinset, bukalah bagian daging sebelah atas, dan pengguntingan dilanjutkan dari
anus ke arah tubuh bagian dorsal yang dilanjutkan ke arah anterior sampai ke
tutup insang. Penggantian bagian kepala dilakukan pada tutup insang bagian
dorsal dan ventral sampai ke ujung moncong. Perlu diperhatikan bahwa sebelah
ventral dari insang terdapat jantung, jadi penggantian bagian daerah ini harus
hati-hati.
SITUS
VISCHERUM
Untuk mengamati viscera ini janganlah
merubah letak dari organ-organnya. Biarkan organ-organ tersebut terletak sesuai
dengan aslinya, organ-organ yang dapat dikenali antara lain:
- Gelembung
renang (vesica metatoria) : berupa kantung yang bergelembung warna agak
keputih-putihan. Terbagi menjadi dua bagian, muka dan belakang yang bersekat di
tengahnya. Gelembung renang ini berperan sebagai alat keseimbangan naik turun
di dalam air.
- Ginjal
(ren) terletak pada sekat bagian
tengah dari gelombang renang sebelah dorsal terdapat sepasang.
- Ginjal
kepala (pronephros) terletak anterior
dari ujung gelembung udara bagian depan berupa struktur berwarna merah coklat.
- Gonad
letaknya sebelah ventral dari gelombang renang pada hewan yang muda sukar
dibedakan antara jantan dan betina, karena strukturnya belum begitu jealas.
Pada ikan dewasa akan terlihat bila betina sruktur ini berwarna kuning,
berbutir-butir berisi telur yang disebut ovarium. Pada hewan jantan struktur
ini akan berwarna putih susu dengan permukaan yang licin berisi sel kelamin
jantan atau sperma, disebut testis.
- Usus
(intestine) berupa saluran yang berliku-liku bermuara pada anus
- Hati
(hepar) terdapat meliputi sepanjang usus, sedangkan limpa (lien) dan kadang
empedu (vesica felea) baru tampak setelah saluran pencernaan ini direntangkan.
VISCERA
DIURAI
Merentangkan saluran pencernaan
(intestin) dengan hati-hati. Dimulai dari bagian usus yang tampak jelas menarik
dengan hati-hati, sedikit demi sedikit ke luar tubuh, juga jangan sampai putus.
Maka selain organ-organ yang sudah kita kenali pada situs viscera akan dapat
kita kenali organ-organ berikut:
- Kantung
empedu (vesica felea) letaknya pada usus bagian depan, berupa kantung bulat
hijau kebiru-biruan, kantung empedu ini berhubungan dengan usus melalui saluran
empedu (ductus choledochus) yang pendek.
- Limpa
(lion) organ ini berbentuk bulat pipih berwarna merah, dipegang oleh selapu
tipis (mesentrium)
- Dustus
pneumaticus, berupa pembuluh halus menghubungkan gelembung renang
Pada
viscera diurai organ-organ urogenitalia yang diamati selain gonad dan ren
(ginjal) adalah :
- Ureter
berupa pembuluh yang sangat halus, terletak sebelah dorsal dari gelembung
renang bagian posterior, berperan menyalurkan urine (air seni) dari ginjal ke
kantung urine. (vesica urinaria).
- Vesica
urinaria berupa kantung pelebaran dari muara kedua ureter, yang mengecil
kembali berupa urethra yang berakhir pada poros urogenitalis.
- Oviduct
(saluran telur) hanya terdapat pada hewan betina berupa tabung yang pendek juga
bermuara pada poros urogenitalis.
- Vas
defferens hanya pada hewan jantan tempat penyaluran sperma juga bermuara pada
porus urogenitalis.
INSANG
(BRANCHIA)
Untuk mempelajari bagian-bagian
insang, kita buat sayatan melintangnya maka dapat kita kenali bagian-bagian
berikut :
- Lengkung
insang, berupa rawan berbentuk sabit tampak berwarna putih. Bagian basal dari
lengkung insang terdapat arteri
branchialis (sebelah dorsal/atas) dan arteri
epibranchialis (sebelah bawah/ventral)
- Tapis
insang, berupa deretan rawan-rawan pendek berbentuk gerigi di sebelah dalam
lengkung insang
- Filamen
insang berbentuk seperti dua ujung tombak berwarna merah coklat.
Potongan
melintang bagian ekor:
Buatlah
potongan melintang bagian ekor kemudian perhatikan
- Otot-otot epaxial yitu otot bagian dorsal/atas
dari tulang vertebrae
- Otot-otot
hypexial yaitu kelompok otot bagian ventral/bawah dari vertebrae
- Septum
horizontal yaitu sekat yang membatasi kedua kelompok otot tersebut di atas
- Septum
vertikal yaitu sekat yang membatasi bagian kanan dan kiri, baik otot epaxial
maupun hypaxial otot-otot pada ikan masih segmental dan dinamakan myomore yang dibungkus oleh selaput yang
disebut mycomata.
- Vertebrae
tampak pada bagian tengah yaitu tempat sumsum tulang belakang sebelah dorsal
mempunyai lengkung neural membentuk taju
neural tempat lalunya urat syaraf sedangkan pada sebelah veniralnya
terdapat lengkung haemal yaitu tempat
lalunya arteri dan vena caudalis.
- Bagian
akhir tulang ekor berbentuk kipas yang disebut hyporalia dan pada bagian dorsalnya terdapat tulang berbentuk duri
yag disebut urostyle.
JANTUNG
Bersihkan
jantung ikan yang terletak pada bagian ventro cauidal dari insang dengan
memakai kapas yang agak dibasahi yaitu untuk menghilangkan darah yang mungkin
tergenang kemudian kenalilah bagian-bagian berikut
- Sinus venosus
berupa rongga yang berbanding tipis disini bermuara ductus cuvieri dan vena
hepatika
- Atrium
berwarna merah tua berbanding tipis sukar dilihat batasnya dengan venosus bila
dilihat dari luar
- Ventricel
berwarna merah muda berbanding tebal menerima dari daah atrium
- Burbus arteriosus
berwarna putih kedepan membentuk aorta ventral yang bercabang-cabang menjadi
pasangan-pasangan arteri branchialis
III. Bahan dan Alat
Bahan :
preparat hewan hidup
Alat :
Bak preparat, gunting, cutter, pinset, penggeris, alat tulis, kertas
gambar, tissue/lap, cairan chloroform untuk
pembiusan, jarum
pentul.
IV.
Cara
Kerja
1. Menyiapkan
semua peralatan yang akan digunakan
2. Melakukan
pembiusan pada hewan yang akan diamati
3. Mengamati
bagian-bagian morfologi tubuhnya, melakukan pengukuran panjang bagian-bagian
tubuhnya dari bagian anterior samai posterior kemudian menggambarnya
4. Melakukan
pembedahan terhadap hewan tersebut. Mengamati bagian anatominya dan
menggambarnya
5. Membuat
laporan sementara setelah selesai pengamatan
6. Merapihkan
dan membersihkan meja kerja setelah selesai melakukan pengamatan.
V.
Hasil
Pengamatan dan Pembahasan
No
|
Pengukuran
|
Ikan
Mas
Cyprinus
carpio
|
Ikan
Lele
Clarias
bratachus
|
1
|
Panjang keseluruhan tubuh
|
19 cm
|
19,2 cm
|
2
|
Tinggi keseluruhan tubuh
|
7,3 cm
|
5 cm
|
3
|
Panjang badan ikan
|
7.5 cm
|
12 cm
|
4
|
Tinggi badan ikan
|
5 cm
|
3 cm
|
5
|
Panjang kepala ikan
|
4 cm
|
4,5 cm
|
6
|
Tinggi kepala ikan
|
3,5 cm
|
4 cm
|
7
|
Panjang ekor ikan
|
8,5 cm
|
9 cm
|
8
|
Tinggi ekor ikan
|
4,5 cm
|
3 cm
|
9
|
Panjang sirip dorsal ikan
|
6,5 cm
|
9, 5cm
|
10
|
Tinggi sirip dorsal ikan
|
1,8 cm
|
1,5 cm
|
11
|
Panjang sirip dada ikan
|
2 cm
|
2 cm
|
12
|
Tinggi sirip dada ikan
|
1,5 cm
|
1 cm
|
13
|
Panjang sirip perut ikan
|
2 cm
|
1 cm
|
14
|
Tinggi sirip perut ikan
|
1,5 cm
|
0,7 cm
|
15
|
Panjang sirip anus ikan
|
2,3 cm
|
7 cm
|
16
|
Tinggi sirip anus ikan
|
1,7 cm
|
1 cm
|
17
|
Panjang sirip ekor ikan
|
3,5 cm
|
3 cm
|
18
|
Tinggi sirip ekor ikan
|
7 cm
|
2 cm
|
19
|
Jumlah lembar insang
|
3 pasang
|
3 pasang
|
20
|
Tipe sisik
|
Sicloid
|
Tidak bersisik
|
21
|
Tipe mulut
|
Terminal
|
Terminal
|
22
|
Dimeter mata
|
0,8 cm
|
0,3 cm
|
Ket : panjang antena atas ikan lele 2 cm
panjang
antena tengah ikan lele 4cm
panjang
antena bawah ikan lele 2,3 cm
Ikan
Mas (Cyprinus carpio )
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Chordata
Subphylum :
Vertebrata
Kelas :
Pisces
Ordo :
Ostariophysi
Famili :
Cyprinidae
Genus :
Cyprinus
Species :
Cyprinus carpio
Ikan
mas atau yang memiliki nama ilmiah Cyprinus
carpio ini memiliki bentuk badan
memanjang pipih kesamping dan lunak. Mulut
terletak di ujung tengah (terminal) dan dapat disembulkan. Pada saat
disembulkan kita bisa meraba bagian dalam mulut dan mengetahui adanya tulang
premaksilla (terletak paling ujung dari moncong bagian dorsal), admaksilla (terletak
sebelah posterior dari premaksilla) dan maksilla (terletak sebelah
postero-lateral dari admaksilla). Bagian anterior mulut terdapat dua pasang
sungut berukuran pendek dan di sebelah atas dari mulut terdapat sepasang hidung
(internal neres). Insang berjumlah tiga pasang dengan penutupnya (operculum). Dari
hasil pengamatan dapat kita ketahui bahwa secara umum, hampir seluruh tubuh
ikan mas ditutupi sisik dan hanya sebagian kecil saja yang tubuhnya tidak
ditutupi sisik. Sisik ikan mas ini berukuran relatif besar dan merupakan tipe
sisik sikloid. Ikan mas mempunyai 5 jenis sirip yaitu sepasang sirip dada (pectoral fin), sepasang sirip perut (abdominal fin), sirip dubur (anal fin),
sirip punggung (dorsal fin) dan sirip
ekor (caudal fin) yang tunggal.
Selain itu ikan mas mempunyai gurat sisi atau linea lateralis yang memanjang
dari belakang tutup insang sampai ekor yang berfungsi untuk mengetahui besarnya
arus dalam air. Ekor pada ikan mas bertipe homocerk, yaitu simetris
dorso-ventral dan luar sedangkan dilihat sebelah dalam dibangun oleh
tulang-tulang yang asimetris di bagian dalam.
Setelah
melakukan pengukuran tubuh dan mengamati bagian morfologinya, selanjutnya
adalah mengamati bagian dalam yaitu dengan cara pembedahan. Bagian dalam dari
tubuh ikan ini di antaranya adalah usus yang setelah kami bentangkan ternyata
mempunyai panjang 20 cm tidak berbeda jauh dengan panjang tubuhnya yang
berukuran 19 cm. Dari dalam usus tersebut keluar serat-serat hijau yang
menandakan bahwa ikan ini baru saja memakan tumbuhan. Ikan mas tergolong jenis
omnivora yakni ikan yang dapat memangsa berbagai jenis makanan, baik yang
berasal dari tumbuhan maupun binatang renik. Namun, makanan utamanya adalah
tumbuhan dan binatang yang terdapat di dasar dan tepi perairan. Seperti yang
telah disebutkan di atas, panjang usus ikan omnivora ini berkisar antara 0,6-2
kali panjang tubuhnya. Selain itu dapat kita lihat hati, lambung, ginjal,
jantung, gonad, gelembung renang yang berwarna agak keputih-putihan. Terbagi
menjadi dua bagian, muka dan belakang yang bersekat di tengahnya. (berperan
sebagai alat keseimbangan naik turun di dalam air), kantung empedu (vesica
felea) yang terletak pada usus bagian depan, berupa kantung bulat hijau
kebiru-biruan. Gonad jantan ikan mas besar dan panjang, mengisi dua pertiga
rongga perut atau hampir menutupi organ-organ yang lain sebelum dilakukan
pemburaian. Gonad mengembung, memanjang ke depan dan berwarna putih jernih.
Ikan mas menyukai tempat hidup di
perairan tawar yang airnya tidak terlalu dalam dan alirannya tidak terlalu
deras, seperti di pinggiran sungai atau danau. Ikan ini dapat hidup baik di daerah
dengan ketinggian 150-600 meter di atas permukaan air laut (dpl) dan pada suhu
25-30°.
Ikan ini bernapas dengan insang yang
terdapat di sisi kanan dan kiri kepala. Selain berfungsi sebagai alat
pernapasan, insang juga berfungsi sebagai alat ekskresi dan transportasi
garam-garam. Air yang mengandung oksigen akan berdifusi ke dalam sel-sel
insang. Insang berbentuk seperti sisir dan banyak mengandung pembuluh darah.
Adanya pembuluh darah ini memungkinkan darah mengikat oksigen dalam air dan
mengedarkannya ke seluruh jaringan tubuh. Dalam jaringan tubuh, terjadi
pelepasan oksigen dan pengikatan CO2 dibawa ke insang dan dilepaskan
ke air secara difusi.
Alat ekskresi berupa sepasang ginjal
opistonefros yang terikat di sisi dorsal rongga tubuh. Bentuknya sempit
memanjang berwarna coklat dan pada ujung anteriornya berhubungan dengan sistem
reproduksi.
Untuk membedakan jantan dan betina kita bisa menekan
bagian dekat anus. Apabila anus mengeluarkan cairan kuning berarti menandakan
betina namun apabila anus mengeluarkan cairan putih berarti menandakan jantan. Hal
ini terjadi karena pada ikan dewasa akan terlihat bila betina, gonad berwarna
kuning, berbutir-butir berisi telur yang disebut ovarium. Pada hewan jantan
gonad berwarna putih susu dengan permukaan yang licin berisi sel kelamin jantan
atau sperma, disebut testis.
Adapun ciri-ciri induk jantan dan induk betina
unggul yang sudah matang untuk dipijah adalah sebagai berikut:
1.
Betina: umur antara 1,5-2 tahun dengan
berat berkisar 2 kg/ekor.
Jantan: umur minimum 8 bulan dengan berat berkisar 0,5 kg/ekor.
2.
Bentuk tubuh secara keseluruhan
mulai dari mulut sampai ujung sirip ekor mulus, sehat, sirip tidak cacat.
3.
Tutup insang normal tidak tebal dan bila dibuka
tidak terdapat bercak putih,
panjang kepala minimal 1/3 dari panjang badan,lensa mata tampak jernih.
4.
Sisik tersusun rapih, cerah tidak kusam.
5.
Pangkal ekor kuat dan normal dengan
panjang panmgkal ekor harus lebih panjang dibandingkan lebar/tebal ekor.
Sedangkan ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah
sebagai berikut:
1.
Betina
- Badan bagian perut besar, buncit dan lembek.
- Gerakan lambat, pada malam hari
biasanya loncat-loncat.
- Jika perut distriping
mengeluarkan cairan berwarna kuning.
2. Jantan
-
Badan tampak langsing.
- Gerakan lincah
dan gesit.
- Jika perut
distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih.
Siklus
hidup dimulai dari perkembangan di dalam gonad
(ovarium
pada ikan betina yang menghasilkan telur
dan testis
pada ikan jantan yang menghasilkan sperma).
Sebenarnya pemijahan ikan mas dapat terjadi sepanjang tahun dan tidak
tergantung pada musim. Secara alami, pemijahan terjadi pada tengah malam sampai
akhir fajar. Menjelang memijah, induk-induk ikan mas aktif mencari tempat yang
rimbun, seperti tanaman air atau rerumputan yang menutupi permukaan air.
Substrat inilah yang nantinya akan digunakan sebagai tempat menempel telur
sekaligus membantu perangsangan ketika terjadi pemijahan. Telur ikan mas berbentuk
bulat, berwarna bening, berdiameter 1,5-1,8 mm, dan berbobot 0,17-0,20 mg.
Ukuran telur bervariasi, tergantung dari umur dan ukuran atau bobot induk. Embrio
akan tumbuh di dalam telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa.
Antara 2-3 hari kemudian, telur-telur akan menetas
dan tumbuh menjadi larva. Larva
ikan mas mempunyai kantong kuning telur yang berukuran relatif besar sebagai
cadangan makanan bagi larva. Kantong kuning telur tersebut akan habis dalam
waktu 2-4 hari. Larva ikan mas bersifat menempel dan bergerak vertikal. Ukuran
larva antara 0,50,6 mm dan bobotnya antara 18-20 mg.
Larva berubah menjadi kebul (larva stadia akhir)
dalam waktu 4-5 hari. Pada stadia kebul ini, ikan mas memerlukan pasokan
makanan dari luar untuk menunjang kehidupannya. Pakan alami kebul terutama
berasal dari zooplankton,
seperti rotifera, moina, dan daphnia. Kebutuhan pakan
alami untuk kebul dalam satu hari sekitar 60-70% dari bobotnya.
Setelah 2-3 minggu, kebul tumbuh menjadi burayak yang berukuran 1-3
cm dan bobotnya 0,1-0,5 gram. Antara 2-3 minggu kemudian burayak tumbuh menjadi
putihan (benih yang siap untuk didederkan) yang berukuran 3-5 cm dan bobotnya
0,5-2,5 gram. Putihan tersebut akan tumbuh terus. Setelah tiga bulan berubah
menjadi gelondongan dan gelondongan akan tumbuh terus menjadi induk Induk-induk ikan mas
tersebut mempunyai kebiasaan mengaduk-aduk dasar perairan atau dasar kolam
untuk mencari makanan.
Ikan Lele ( Clarias batrachus)
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Chordata
Subphylum :
Vertebrata
Kelas :
Pisces
Ordo :
Actinopterygii
Famili :
Clariidae
Genus :
Clarias
Species :
Clarias batrachus
Ikan-ikan marga Clarias memiliki tubuh yang
licin agak pipih memanjang tak bersisik (mempunyai
pigmen hitam yang berubah menjadi pucat bila terkena cahaya matahari), memiliki
3 pasang kumis atau antena yang panjang, yang mencuat dari sekitar bagian
mulutnya. Tengah badannya
mempunyai potongan membulat, dengan kepala pipih kebawah (depressed), sedangkan
bagian belakang tubuhnya berbentuk pipih kesamping (compressed), jadi pada lele
ditemukan tiga bentuk potongan melintang ( pipih kebawah, bulat dan pipih
kesamping). Ikan lele mempunyai sirip punggung (dorsal fin) dan sirip anus (anal fin) yang panjang dan kadang-kadang menyatu
dengan sirip ekor (caudal fin), yang membuatnya terlihat seperti sidat
yang pendek. Kepalanya keras menulang di bagian atas, dengan mata yang kecil dengan tepi
orbital yang bebas dan mulut lebar yang terletak di ujung moncong (terminal), dilengkapi
dengan empat pasang sungut peraba (barbels) yang sangat berguna untuk
bergerak di air yang gelap. Lubang hidung yang depan merupakan tabung pendek
berada dibelakang bibir atas, lubang hidung sebelah belakang merupakan celah
yang kurang lebih bundar berada di belakang sungut nasal. Lele memiliki alat
pernafasan tambahan berupa modifikasi dari busur insangnya yang disebut labirin. Labirin ini merupakan perluasan ke atas dari insang dan membentuk
lipatan-lipatan sehingga merupakan rongga-rongga tidak teratur. Labirin ini
berfungsi menyimpan cadangan 02 sehingga ikan tahan pada kondisi
yang kekurangan 02. Terdapat sepasang patil, yaitu duri tulang yang
tajam, pada sirip-sirip dadanya. Sedangkan organ – organ lainya dari ikan lele itu
sendiri terdiri dari jantung, empedu, gonad, hati, lambung dan anus.
Ikan lele bersifat nokturnal, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada malam
hari. Pada siang hari, ikan lele berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat
gelap.
Habitat ikan lele adalah di sungai dengan arus air yang perlahan, rawa, telaga,
waduk, sawah yang tergenang air (memakan hama-hama yang berada di sawah dan
bisa menanggulangi tumbuhnya jentik-jentik nyamuk). Bahkan ikan lele bisa
hidup pada air yang tercemar, misalkan di got-got dan selokan pembuangan (bisa menghilangkan
kotoran-kotoran).
Reproduksi dilakukan secara
eksternal. Dalam hal ini, ikan jantan dan betina akan saling mendekat satu sama
lain, kemudian si betina akan mengeluarkan telur. Selanjutnya jantan akan
segera mengeluarkan spermanya, lalu sperma dan telur ini bercampur di dalam
air. Cara reproduksi ini dikenal sebagai oviparus, yaitu telur dibuahi dan
berkembang di luar tubuh ikan.
Siklus reproduksi ikan berhubungan erat dengan perkembangan
gonad, terutama jenis ikan betina. Secara umum tahap-tahap perkembangan
gonad ikan jantan adalah spermatogonia, spermatosit primer, spermatosit
sekunder spermatid, metamorfose dan spermatozoa. Sedangkan tahap
perkembangan ikan betina meliputi oogonia, oosit primer, oosit sekunder dan ova
atau telur.
Pada banyak kasus reproduksi ikan, sering ditemukan bahwa
proses ovulasi ikan tidak dapat berlangsung, meskipun proses vitellogenesis
sudah sempurna. Keberhasilan proses ovulasi ditentukan oleh mekanisme
fisiologi, proses metabolisme dan kesesuaian dengan faktor eksternal (kehadiran
pejantan, substrat untuk pemijahan, rendahnya ancaman predator dan sebagainya.
Ikan lele (Clarias batrachus) pertama kali matang kelamin
pada umur satu tahun dengan ukuran panjang tubuh sekitar 20 cm dan ukuran berat
tubuh 100 sampai 200 gram. Gonad ikan lele jantan dapat dibedakan dari
ciri-cirinya yang memiliki gerigi pada salah satu sisi gonadnya, warna lebih
gelap, dan memiliki ukuran gonad lebih kecil dari pada betinanya. Sedangkan,
gonad betina ikan lele berwarna lebih kuning, terlihat bintik-bintik telur yang
terdapat di dalamnya, dan kedua bagian sisinya mulus tidak bergerigi.
Ikan
lele yang hidup di alam memijah pada musim penghujan dari bulan Mei sampai
Oktober. Ikan lele juga dapat memijah sewaktu-waktu sepanjang tahun, apabila
keadaan air kolam sering berganti. Pemijahan juga di pengaruhi oleh makanan
yang diberikan. Makanan yang bermutu baik akan meningkatkan vitalitas ikan
sehingga ikan lele lebih sering memijah.
Ciri induk ikan betina yang telah matang gonad dapat dilihat dari
bentuk perut yang membesar sangat lembut, dapat juga dengan mengurut perut ikan
tersebut. Bila telur yang keluar secara pengurutan berbentuk bulat utuh,
berwarna agak kecoklatan atau hijau kekuningan maka induk dalam kondisi siap
pijah. Pada gonad ikan jantan dapat dilihat dari papilla genitalnya yang
terletak dibelakang dan mendekati sirip anus, berwarna merah, meruncing dan menyebar
kearah pangkalan, maka ikan tersebut telah matang kelamin.
Ciri-ciri induk lele siap memijah adalah calon induk terlihat mulai
berpasang-pasangan, kejar-kejaran antara yang jantan dan yang betina. Ikan lele
yang sudah siap memijah menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut :
Induk jantan :
- Alat
kelamin tampak jelas, meruncing
- Perutnya tetap ramping,
jika perut diurut akan keluar sperma
- Tulang kepala lebih
mendatar dibanding betinanya
- Warna dasar badannya hitam
(gelap)
- Umur induk jantan di
atas tujuh bulan
Induk betina :
- Alat
kelamin bentuknya bulat dan kemerahan, lubangnya agak membesar
- Tulang
kepala pendek dan agak cembung
- Geraknya
lambat
- Warna badannya lebih cerah dari biasanya
-
Induk betina berumur satu tahun.
Apabila
telah dewasa, lele betina akan membentuk telur di dalam indung telurnya.
Sedangkan lele jantan membentuk sperma atau mani. Bila telur-telurnya telah
berkembang maksimum yaitu mencapai tingkat yang matang untuk siap dibuahi maka
secara alamiah ikan lele akan memijah atau kawin.
Perkembangan
telur dan sperma berlangsung di dalam tubuh lele dengan mekanisme pengaturan
oleh zat yang disebut hormone kelamin gonadotropin atau gonade stimulating
hormone (GSH). Bila lele mencapai tingkat dewasa, hormone gonadotropin secara
alami akan terbentuk di dalam kelenjar hipofisa yang terletak di bawah otak
kecil. Awalnya hormone gonadotropin yang terbentuk sedikit kemudian dialirkan
melalui darah ke dalam indung telur, sehingga terbentuklah telur-telur yang
semakin besar dan banyak jumlahnya di dalam indung telur.
Sampai
suatu saat telur-telur menjadi matang untuk dibuahi oleh sperma (fertilisasi).
Namun kematangan telur yang terjadi dalam indung telur belum tentu segera
diikuti oleh kemauan induk untuk memijah sehingga diperlukan rangsangan yaitu
dengan mengubah iklim atau sifat-sifat air yang dapat memberi rangsangan bagi lele
untuk membentuk hormone gonadotropin lebih banyak lagi.
VI.
Kesimpulan
Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan salah satu species dari kingdom Animalia, Phylum Chordata, Subphylum Vertebrata, Kelas Pisces, Ordo Ostariophysi Famili Cyprinidaedan Genus Cyprinus. Bagian morfologi ikan mas adalah mulut yang bertipe terminal dan
dapat disembulkan, dua pasang sungut berukuran pendek dan sepasang hidung
(internal neres) dan penutup insang (operculum). Tipe sisik ikan mas adalah
Sikloid dan mempunyai 5 jenis sirip yaitu sepasang sirip dada (pectoral fin), sepasang sirip perut (abdominal fin), sirip dubur (anal fin),
sirip punggung (dorsal fin) dan sirip
ekor (caudal fin) yang tunggal,
mempunyai gurat sisi atau linea lateralis, anus dan ekor bertipe homocerk.
Sedangkan
bagian anatominya adalah usus, hati, lambung, ginjal, jantung, gonad, gelembung
renang, kantung empedu (vesica felea).
Sedangkan ikan lele (Clarias batrachus) merupakan species dari Kingdom Animalia, Phylum Chordata, Subphylum Vertebrata, Kelas Pisces, Ordo Actinopterygii, Famili Clariidaedan Genus Clarias. Ikan lele memiliki tubuh yang
licin agak pipih memanjang tak bersisik,
memiliki 3 pasang kumis atau antena yang panjang, mempunyai sirip punggung
(dorsal fin) dan sirip anus
(anal fin) yang panjang dan kadang-kadang menyatu dengan sirip ekor (caudal
fin).. Kepalanya keras menulang di bagian atas, mata
kecil dan mulut lebar yang terletak di ujung moncong (terminal), empat pasang sungut
peraba (barbels), memiliki labirin dan sepasang patil,
lubang hidung sebelah belakang merupakan celah yang kurang lebih bundar berada
di belakang sungut
nasal.
Sedangkan organ –
organ lainya dari ikan lele itu sendiri terdiri dari jantung, empedu, gonad,
hati, lambung dan anus. Ikan lele bersifat nokturnal.
Lele
jantan mempunyai ciri seksualitas yaitu, kepalanya lebih kecil dan warna kulit
dada agak tua bila dibanding induk ikan lele betina, urogenital papilla
(kelamin) agak menonjol memanjang ke arah belakang yang terletak di belakang
anus dengan warna kemerahan, gerakannya lincah, tulang kepala pendek dan agak
gepeng (depress), perutnya lebih langsing dan kenyal bila dibanding induk ikan
lele betina, bila bagian perut di stripping secara manual dari perut ke arah
ekor akan mengeluarkan cairan putih kental (spermatozoa-mani), kulit lebih
halus dibanding induk ikan lele betina. Sedangkan Ciri-ciri induk lele betina
antara lain, kepalanya lebih besar dibanding induk lele jantan, warna kulit
dada agak terang, urogenital papilla (kelamin) berbentuk oval (bulat daun),
berwarna kemerahan, lubangnya agak lebar dan terletak di belakang anus, gerakannya
lambat, tulang kepala pendek dan agak cembung, perutnya lebih gembung dan
lunak, bila bagian perut di stripping secara manual dari bagian perut ke arah
ekor akan mengeluarkan cairan kekuning-kuningan (ovum/telur).
DAFTAR
PUSTAKA
Campbell. 2003. Biologi.
Jakarta: Erlangga
Ismawati, Nur siwi. 2008. Biologi.
Solo: Putra Kertonatan
Pudjiatmoko P. Hd. 2008. Budidaya ikan
Mas. http://atanitokyo.blogspot.com/2008/11/budidaya-ikan-emas-cyprinus-carpio-l.html.
23 Maret 2011
Tata moon. 2009. Pengenalan ciri
reproduksi ikan mas dan ikan lele. http://tatamoon44.multiply.com/reviews/item/2. 20 Maret 2011
Zaldi sambas. 2010.aspek biologi reproduksi
ikan lele. http://zaldibiaksambas.wordpress.com/2010/06/21/aspek-biologi-reproduksi-ikan-lele-clarias-batrachus/. 20 Maret 2011
Anonim.2010. sistem pernapasan pada
ikan. http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0074%20Bio%202-8a.htm. 20 Maret 2011
Anonim. 2009. Ikan mas. http://id.wikipedia.org/wiki/Ikan_mas. 20 Maret 2011
Anonim. 2009. Morfologi Ikan lele. http://id.wikipedia.org/wiki/Lele. 20 Maret 2011
Anne ahira. 2010. Mengenal reproduksi
ikan. http://www.anneahira.com/ikan/reproduksi-ikan.htm. 23 MAret 2011
Sumber: http://viidii.blogspot.com
Sekian artikel Ikan Mas (Cyprinus carpio ) dan Ikan Lele (Clarias batrachus) kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Ikan Mas (Cyprinus carpio ) dan Ikan Lele (Clarias batrachus) dengan alamat link https://praktikum-laporan.blogspot.com/2012/09/ikan-mas-cyprinus-carpio-dan-ikan-lele.html