Laporan Praktikum

Select Menu
  • Home

cari di blog ini

Home » Tumbuhan » Laporan Praktikum Biologi Pengaruh Aneka Jenis Pupuk Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau

Kamis, 06 September 2012

Laporan Praktikum Biologi Pengaruh Aneka Jenis Pupuk Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau

Admin
Tumbuhan
Kamis, 06 September 2012
Bab I
Pendahuluan

1.1    Latar Belakang

Kacang hijau merupakan komoditas potensial yang memiliki kelebihan baik dari  segi agronomis maupun ekonomis. Cara budidayanya mudah, dapat ditanam pada tanah yang kurang subur, lebih tahan kekeringan, dapat dipanen umur 60 hari, dan harga  jual relatif tinggi dan stabil. Indonesia merupakan penghasil kacang hijau terbesar ke  empat di dunia setelah India, Thailand, dan Cina, dengan luas panen sekitar 300.000 ha/tahun.
Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah. Karena sangat pentingnya kacang hijau, kebutuhan akan kacang hijau pun terus meningkat. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan kacang hijau di Indonesia, tentunya peningkatan  kuantitasnya pun sangat diharapkan. Dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan kacang hijau, maka dibutuhkan inovasi-inovasi baru dalam penanaman kacang hijau agar menghasilkan tanaman yang tumbuh dalam waktu cepat namun tidak merusak.
Dalam laporan hasil praktikum ini penulis akan menjelaskan pengaruh aneka jenis pupuk, yakni pupuk kandang, urea, dan vetsin, terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau dan menarik kesimpulan berdasarkan data-data yang ada.


1.2    Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Jenis pupuk apa yang paling sesuai dengan pertumbuhan tanaman kacang hijau?





Bab II
Tinjauan Pustaka

2.1  Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau
1.      Perkecambahan
Kacang hijau biasanya berkecambah dalam waktu empat sampai lima hari. Namun, tingkat aktual perkecambahan bervariasi sesuai dengan jumlah kelembaban diperkenalkan selama tahap perkecambahan. Penyiraman bibit kacang setiap empat hingga lima jam dalam hasil perkecambahan lebih cepat.
2.    Pasca-Perkecambahan
Tahap berikutnya tahap pertumbuhan kacang hijau yang banyak dipanen sebagai tauge dimana benih terpecah-pecah dan akar tumbuh lembut keputih-putihan. Jika kacang tidak dipanen setelah pertumbuhan awal, kacang hijau mengembangkan sistem akar, dan sebagai tanaman terus siklus pertumbuhannya, sebuah tunas batang hijau naik dari tanah. Batang ini biasanya berisi dua daun. Sebagai tanaman terus tumbuh, polong mulai terbentuk pada cabang-cabangnya. Pod masing-masing berisi 10 sampai 15 biji, sedangkan tanaman rata-rata mengandung 30 sampai 40 polong.
3.    Pematangan
Setelah 60 hari, tanaman kacang hijau dapat mencapai hingga 30 inci tinggi dan mengandung beberapa cabang dengan polong. Polong matang bervariasi dalam warna dari hitam menjadi coklat kekuningan, dan biji aktual bervariasi dari kuning, hitam ke hijau. Sementara sebagian besar polong berubah menjadi warna gelap, beberapa polong tetap hijau.

2.2  Kacang Hijau
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dan merupakan sumber mineral penting, antara lain kalsium dan fosfor. Sedangkan kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh. Kandungan kalsium dan fosfor pada kacang hijau bermanfaat untuk memperkuat tulang. Kacang hijau juga mengandung rendah lemak yang sangat baik bagi mereka yang ingin menghindari konsumsi lemak tinggi.



2.3  Pengaruh Pupuk Terhadap Tanaman
Tanaman kacang-kacangan bisanya tidak tanggap terhadap pupuk nitrogen (N), terutama apabila ditanam di tanah yang subur dan ada bakteri bintil akar yang aktif. Hal ini disebabkan karena kacang-kacangan pada umumnya dapat mengikat N dari udara bebas dengan menggunakan bintil akar. Tetapi, pengikatan N ini mulai aktif pada waktu daun pertama muncul sehingga perlu di beri pupuk N untuk digunakan selama bintil akar belum aktif mengikat N dari udara. Kebutuhan pupuk N ini sebanyak 10-25 kg/ha. Tanah yang miskin fosfor (P) dan kalium (K) memerlukan pemupukan lengkap dengan jumlah kira-kira sama dengan pupuk N tadi.
Pupuk ini di berikan pada saat tanam mengingat umur kacang hijau yang relative pendek. Pemupukan tanaman kacang hijau dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya pupuk disebar dan di campur dalam tanahdengan baik sebelum tanam atau pupuk diletakkan sedalam biji yang ditanam dengan jarak antara 3-5 cm dari biji tadi.
Penempatan pupuk dalam tanah dapat mempengaruhi perkecambahan benih, pertumbuhan tanaman, dan efisiensi penggunaan pupuk oleh tanaman. Pemberian pupuk secara local pada sisi dan bawah benih dengan jarak dan kedalaman tertentumerupakan cara yang paling efisien dari pada diberikan dengan cara disebar. Perlu dijaga agar pupuk yang diberikan tidak kontak langsung dengan benih karena dapat mengakibatkan kerusakan benih dan menghambat perkecambahan. Pemberian pupuk pada jalur tempat benih sedalam 5 cm kemudian ditutup dengan tanah sampai rata.

2.4  Aneka Jenis Pupuk
1.         Pupuk Kandang
          Pupuk kandang ialah zat organik yang digunakan sebagi pupuk organik dalam pertanian yang berperan dalam kesuburan tanah dengan menambahkan zat nutrien, seperti nitrogen yang ditangkap bakteri dalam tanah. Organisme yang lebih tinggi kemudian hidup dari jamur dan bakteri dalam rantai kehidupan yang membantu jaring makanan tanah. Dalam pengelolaan tanah, pupuk kandang dapat dikelompokkan menjadi 3 macam, yakni pupuk hewan,kompos, dan pupuk hijau.

2.         Pupuk Urea
Pupuk Urea adalah pupuk kimia yang mengandung Nitrogen (N) berkadar tinggi. Unsur Nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman. Pupuk Urea berbentuk butir-butir kristal berwarna putih, dengan rumus kimia NH2 CONH2, merupakan pupuk yang mudah larut dalam air dan sifatnya sangat mudah menghisap air (higroskopis), karena itu sebaiknya disimpan di tempat kering dan tertutup rapat. Pupuk urea mengandung unsur hara N sebesar 46% dengan pengertian setiap 100 kg urea mengandung 46 kg Nitrogen.

3.         Vetsin
MSG memiliki kandungan kimia (natrium-Na) Natrium yang dapat menyuburkan tanaman. Dimana defisiensi unsur Na atau Natrium itu sendiri sangat berpengaruh bagi pertumbuhan tanaman, yaitu resistensi tanaman akan menurun apalagi saat musim kering. Tanpa Natrium (Na) pertumbuhan tanaman tidak dapat meningkatkan kandungan air.
Natrium (Na) merupakan salah satu unsur mikroelemen yang sangat penting bagi pertumbuhan tamanan. Oleh karena itu,  vetsin  yang mengandung unsur Natrium dapat menyuburkan tanaman.


Bab III
Metodologi Penulisan

3.1  Tujuan Penelitian
Adapun  tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis pupuk manakah yang paling sesuai dengan pertumbuhan tanaman kacang hijau.

3.2  Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah dapat mengetahui jenis pupuk manakah yang paling sesuai dengan pertumbuhan tanaman kacang hijau.

3.3  Variabel Penelitian
3.3.1        Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan atau yang mempengaruhi, yaitu faktor-faktor yang diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungan antara fenomena yang diobservasi atau diamati. Adapun yang merupakan variabel bebas pada penelitian ini adalah aneka jenis pupuk yang digunakan dalam penelitian.
3.3.2        Variabel Terikat
Variabel terikat adalah faktor-faktor yang diobservasi dan diukur untuk menentukan adanya pengaruh variabel bebas, yaitu faktor yang muncul, tidak muncul, berubah sesuai dengan yang diperkenalkan peneliti. Adapun yang merupakan variabel bebas pada penelitian ini adalah pertumbuhan tanaman kacang hijau.
3.3.3                  Variabel Kontrol
Variabel yang dinetralisasi atau yang di identifikasi sebagai variabel kontrol atau kendali atau variabel terkontrol adalah variabel yang di usahakan untuk di netralisasi peneliti. Adapun yang merupakan variabel bebas pada penelitian ini adalah air, sinar matahari, kapas, gelas aqua, lokasi penelitian, suhu, kelembapan.
     
3.4     Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada:
Waktu                         : 31 Juli 2012 – 8 Agustus 2012
Tempat           : SMAN 1Tambun Selatan dan

3.5     Alat, Bahan, Cara Kerja


3.5.1        Alat dan Bahan


·      12 buah Aqua gelas bekas
·      70 butir kacang hijau
·      24 helai kapas
·      1 sdm pupuk urea
·      1 sdm pupuk kandang
·      1sdm vetsin
·      Sprayer
·      Label
·      Sendok teh



3.5.2        Cara Kerja
1.      Bersihkan gelas aqua dari plastik yang ada di bibir gelas.
2.      Buatlah label A1, A2, A3, B1, B2, B3, C1, C2, C3, D1, D2, D3.
3.      Letakkan pada masing-masing gelas dua helai kapas.
4.      Basahi kapas dengan air menggunakan sprayer.
5.      Tambahakan lima butir kacang hijau per gelas.
6.      Tambahkan pupuk sesuai dosis dengan ketentuan:
·      A ® tanpa pupuk
·      B ® pupuk urea
·      C ® pupuk kandang
·      D ® vetsin
7.      Basahi lagi gelas dengan air kurang lebih dua puluh kali semprot.
8.      Letakkan gelas di tempat yang terkena sinar matahari langsung.



3.6     Rancangan Percobaan
Kelompok perlakuan  A ® kacang hijau tanpa pupuk
A1
A2
A3

Kelompok perlakuan  B ® kacang hijau + urea
B1  ® kacang hijau + 1 sdt pupuk urea
B2 ® kacang hijau + ½ sdt pupuk urea
B3 ® kacang hijau + ¼ sdt pupuk urea

Kelompok perlakuan  C ® kacang hijau + pupuk kandang
C1  ® kacang hijau + 1 sdt pupuk kandang
C2 ® kacang hijau + ½ sdt pupuk kandang
C3 ® kacang hijau + ¼ sdt pupuk kandang

Kelompok perlakuan  D ® kacang hijau + vetsin
D1  ® kacang hijau + 1 sdt vetsin
D2 ® kacang hijau + ½ sdt vetsin
D3 ® kacang hijau + ¼ sdt vetsin





Bab IV


Hasil dan Pengamatan





4.1  Tabel Pengamatan Kelompok A
Tanggal
Panjang Batang
A1
A2
A3
31/07/2012
0
0
0
01/08/2012
1,2
1,1
1
02/08/2012
2,7
2,1
2,1
03/08/2012
5,2
4,4
4,1
04/08/2012
5,7
5,2
4,7
05/08/2012
6,7
6
5,6
06/08/2012
7,3
6,7
6,4
07/08/2012
8
7,6
7,2


4.1.1        Grafik Pertumbuhan Kelompok A
[terlampir]



4.2  Tabel Pengamatan Kelompok B
Tanggal
Panjang Batang
B1
B2
B3
31/07/2012
0
0
0
01/08/2012
0
0
0
02/08/2012
0
0
0
03/08/2012
0
0
0
04/08/2012
0
0
0
05/08/2012
0
0
0
06/08/2012
0
0
0
07/08/2012
0
0
0


4.2.1        Grafi k Pertumbuhan Kelompok B
 [terlampir]


4.3  Tabel Pengamatan Kelompok C
tanggal
panjang batang
C1
C2
C3
31/07/2012
0
0
0
01/08/2012
1,8
1,6
1,3
02/08/2012
3
2,4
1,9
03/08/2012
5,3
4,1
3,7
04/08/2012
5,7
5
4,6
05/08/2012
6,3
5,7
5
06/08/2012
6,7
6,1
5,6
07/08/2012
7
6,4
6,1

4.3.1        Grafik Pertumbuhan Kelompok C
[terlampir] 


4.4  Tabel Pengamatan Kelompok D
tanggal
panjang batang
D1
D2
D3
31/07/2012
0
0
0
01/08/2012
0
0
0
02/08/2012
0
0
0
03/08/2012
0
0
0
04/08/2012
0
0
0
05/08/2012
0
0
0
06/08/2012
0
0
0
07/08/2012
0
0
0



4.4.1        Grafik Pertumbuhan Kelompok D
[terlampir]







Bab V
Penutup

5.1  Simpulan
Dari hasil penelitian kami , dapat disimpulkan bahwa :
1.      Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika.
2.      Tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat terang akan tumbuh lebih pendek karena hormon auksin ini akan terurai karena terkena cahaya dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Meskipun tanaman kacang hijau ini tumbuh lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, jagur, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil.
3.       Pemberian jenis pupuk yang berbeda mengakibatkan perbedaan pertumbuhan dan perkembang tanaman kacang hijau. Terbukti dari data yang diperoleh, rata-rata tinggi tanaman yang paling baik terdapat pada gelas yang memakai pupuk kandang, kemudian pupuk urea dan vetsin . Sedangkan usia tanda-tanda perkembangan tanaman kacang hijau yang paling cepat terdapat pada gelas yang tidak diberi pupuk dan diberi pupuk kandang, sedangkan yang paling lambat terdapat pada gelas yang diberi pupuk urea dan vetsin.
4.      Pertumbuhan tanaman kacang hijau memerlukan faktor-faktor internal untuk tumbuh juga membutuhkan faktor eksternal berupa kecukupan suhu, air, cahaya dan tentunya nutrisi.
5.2  Saran
·         Dalam melakukan suatu percobaan, lebih baik melakukan percobaan di tempat yang sekiranya tidak ada sesuatu yang mengganggu seperti hama tanaman, hewan, sehingga percobaan akan aman dan berhasil.
·         Dalam mengukur tinggi kecambah, harus dilakukan secara teliti.
·         Dalam melakukan percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas kacang hijau yang akan ditanam dan memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa yang ingin diteliti sehingga hasil percobaan itu baik dan valid.




DAFTAR PUSTAKA


http://green.kompasiana.com/penghijauan/2011/03/15/msg-sebagai-penyubur-tanaman/
http://biologipedia.blogspot.com
http://www.puslittan.bogor.net
http://wikipedia.co.id 
http://www.puslittan.bogor.net 


sumber : irendeborasiringoringo

anda sedang membaca Laporan Praktikum Biologi Pengaruh Aneka Jenis Pupuk Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau , baca juga Laporan Praktikum Ekstraksi


Sekian artikel Laporan Praktikum Biologi Pengaruh Aneka Jenis Pupuk Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Laporan Praktikum Biologi Pengaruh Aneka Jenis Pupuk Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau dengan alamat link https://praktikum-laporan.blogspot.com/2012/09/laporan-praktikum-biologi-pengaruh.html
Facebook Twitter Google+

0 Comments

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Populer Minggu ini

  • Laporan Praktikum Rangkaian Listrik
    Laporan Praktikum Rangkaian Listrik
    Laporan Praktikum Rangkaian Listrik PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Arus listrik searah adalah arus listrik yang nilainya hanya positif...
  • Laporan Praktikum Pestisida dan Alat Pengendalian Hama
    Laporan Praktikum Pestisida dan Alat Pengendalian Hama
    Laporan Praktikum Pestisida dan Alat Pengendalian Hama I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai konsep Pengendalian Hama Terp...
  • LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR SEL TUMBUHAN (Sel Gabus dan Sel Bawang Merah)
    LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR SEL TUMBUHAN (Sel Gabus dan Sel Bawang Merah)
    TUJUAN ·          Mengamati struktur sel gabus dan sel bawang merah TEORI Dalam biologi, sel adalah kumpulan materi paling sederhana ...
  • Gabus Ketela Pohon, Epedermis Bawang Merah, Dan Epitel Rongga Mulut
    Gabus Ketela Pohon, Epedermis Bawang Merah, Dan Epitel Rongga Mulut
    laporan praktikum Gabus Ketela Pohon, Epedermis Bawang Merah, Dan Epitel Rongga Mulut A. TUJUAN Mengamati bentuk dan struktu...
  • Laporan Praktikum Pertumbuhan Kacang Hijau
    Laporan Praktikum Pertumbuhan Kacang Hijau
    Laporan Praktikum Pertumbuhan Kacang Hijau A.             TUJUAN 1.       Mengukur panjang tubuhan kacang hijau yang tumbuh di t...

Label

Aliran Air Archimedes Asam Atom Baterai Benda Besi Bunyi Cahaya Darah Data Efek Peltier Elektrolisis Elektromagnetik Entalpi Enzim Fermentasi Fitokimia Flow Meter Garam Gaya Magnetik Gelombang Gen Gesekan Getaran Gravitasi Hambatan Listrik Hewan Hidrolisis Hukum ingenhousz Kadar Gula Kalor kecepatan Konstanta Dielektrik Kontrasi larutan Korosi Laporan Praktikum larutan LED Listrik Logam Magnet Makanan Manusia Massa Massa Jenis Mikrobiologi Mikroskop modulus elastisitas Natrium Osmosis Pakaian Pegas Pengukuran Percepatan Perpindahan Panas pH larutan pH Meter Piknometer Pupuk Rangkaian LC Rangkaian RC Reaksi Rekayasa Reproduksi Resonansi sach Sel Senyawa Snell Spektrometer spektrum Suhu Tali Tanah Titik Beku Titik Lebur Tumbuhan Turbin Air Udara Unsur Zat cair

Arsip Blog

Copyright Laporan Praktikum - All Rights Reserved