Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Kacang hijau
merupakan komoditas potensial yang memiliki kelebihan baik dari segi
agronomis maupun ekonomis. Cara budidayanya mudah, dapat ditanam pada
tanah yang kurang subur, lebih tahan kekeringan, dapat dipanen umur 60
hari, dan harga jual relatif tinggi dan stabil. Indonesia merupakan
penghasil kacang hijau terbesar ke empat di dunia setelah India, Thailand, dan Cina, dengan luas panen sekitar 300.000 ha/tahun.
Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.
Karena sangat pentingnya kacang hijau, kebutuhan akan kacang hijau pun
terus meningkat. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan kacang hijau
di Indonesia, tentunya peningkatan kuantitasnya pun sangat diharapkan.
Dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan kacang hijau, maka dibutuhkan
inovasi-inovasi baru dalam penanaman kacang hijau agar menghasilkan
tanaman yang tumbuh dalam waktu cepat namun tidak merusak.
Dalam
laporan hasil praktikum ini penulis akan menjelaskan pengaruh aneka
jenis pupuk, yakni pupuk kandang, urea, dan vetsin, terhadap pertumbuhan
tanaman kacang hijau dan menarik kesimpulan berdasarkan data-data yang
ada.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Jenis pupuk apa yang paling sesuai dengan pertumbuhan tanaman kacang hijau?
Bab II
Tinjauan Pustaka
2.1 Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau
1. Perkecambahan
Kacang
hijau biasanya berkecambah dalam waktu empat sampai lima hari. Namun,
tingkat aktual perkecambahan bervariasi sesuai dengan jumlah kelembaban
diperkenalkan selama tahap perkecambahan. Penyiraman bibit kacang setiap
empat hingga lima jam dalam hasil perkecambahan lebih cepat.
2. Pasca-Perkecambahan
Tahap
berikutnya tahap pertumbuhan kacang hijau yang banyak dipanen sebagai
tauge dimana benih terpecah-pecah dan akar tumbuh lembut
keputih-putihan. Jika kacang tidak dipanen setelah pertumbuhan awal,
kacang hijau mengembangkan sistem akar, dan sebagai tanaman terus siklus
pertumbuhannya, sebuah tunas batang hijau naik dari tanah. Batang ini
biasanya berisi dua daun. Sebagai tanaman terus tumbuh, polong mulai
terbentuk pada cabang-cabangnya. Pod masing-masing berisi 10 sampai 15
biji, sedangkan tanaman rata-rata mengandung 30 sampai 40 polong.
3. Pematangan
Setelah
60 hari, tanaman kacang hijau dapat mencapai hingga 30 inci tinggi dan
mengandung beberapa cabang dengan polong. Polong matang bervariasi dalam
warna dari hitam menjadi coklat kekuningan, dan biji aktual bervariasi
dari kuning, hitam ke hijau. Sementara sebagian besar polong berubah
menjadi warna gelap, beberapa polong tetap hijau.
2.2 Kacang Hijau
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae)
ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber
bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau memiliki kandungan
protein yang cukup tinggi dan merupakan sumber mineral penting, antara
lain kalsium dan fosfor. Sedangkan kandungan lemaknya merupakan asam
lemak tak jenuh. Kandungan kalsium dan fosfor pada kacang hijau
bermanfaat untuk memperkuat tulang. Kacang hijau juga mengandung rendah
lemak yang sangat baik bagi mereka yang ingin menghindari konsumsi lemak
tinggi.
2.3 Pengaruh Pupuk Terhadap Tanaman
Tanaman
kacang-kacangan bisanya tidak tanggap terhadap pupuk nitrogen (N),
terutama apabila ditanam di tanah yang subur dan ada bakteri bintil akar
yang aktif. Hal ini disebabkan karena kacang-kacangan pada umumnya
dapat mengikat N dari udara bebas dengan menggunakan bintil akar.
Tetapi, pengikatan N ini mulai aktif pada waktu daun pertama muncul
sehingga perlu di beri pupuk N untuk digunakan selama bintil akar belum
aktif mengikat N dari udara. Kebutuhan pupuk N ini sebanyak 10-25 kg/ha.
Tanah yang miskin fosfor (P) dan kalium (K) memerlukan pemupukan
lengkap dengan jumlah kira-kira sama dengan pupuk N tadi.
Pupuk
ini di berikan pada saat tanam mengingat umur kacang hijau yang
relative pendek. Pemupukan tanaman kacang hijau dapat dilakukan dengan
beberapa cara, diantaranya pupuk disebar dan di campur dalam tanahdengan
baik sebelum tanam atau pupuk diletakkan sedalam biji yang ditanam
dengan jarak antara 3-5 cm dari biji tadi.
Penempatan
pupuk dalam tanah dapat mempengaruhi perkecambahan benih, pertumbuhan
tanaman, dan efisiensi penggunaan pupuk oleh tanaman. Pemberian pupuk
secara local pada sisi dan bawah benih dengan jarak dan kedalaman
tertentumerupakan cara yang paling efisien dari pada diberikan dengan
cara disebar. Perlu dijaga agar pupuk yang diberikan tidak kontak
langsung dengan benih karena dapat mengakibatkan kerusakan benih dan
menghambat perkecambahan. Pemberian pupuk pada jalur tempat benih
sedalam 5 cm kemudian ditutup dengan tanah sampai rata.
2.4 Aneka Jenis Pupuk
1. Pupuk Kandang
Pupuk kandang ialah zat organik yang
digunakan sebagi pupuk organik dalam pertanian yang berperan dalam
kesuburan tanah dengan menambahkan zat nutrien, seperti nitrogen yang
ditangkap bakteri dalam tanah. Organisme yang lebih tinggi kemudian hidup dari jamur dan bakteri dalam rantai kehidupan yang membantu jaring makanan tanah. Dalam pengelolaan tanah, pupuk kandang dapat dikelompokkan menjadi 3 macam, yakni pupuk hewan,kompos, dan pupuk hijau.
2. Pupuk Urea
Pupuk
Urea adalah pupuk kimia yang mengandung Nitrogen (N) berkadar tinggi.
Unsur Nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman. Pupuk
Urea berbentuk butir-butir kristal berwarna putih, dengan rumus kimia
NH2 CONH2, merupakan pupuk yang mudah larut dalam air dan sifatnya
sangat mudah menghisap air (higroskopis), karena itu sebaiknya disimpan
di tempat kering dan tertutup rapat. Pupuk urea mengandung unsur hara N
sebesar 46% dengan pengertian setiap 100 kg urea mengandung 46 kg
Nitrogen.
3. Vetsin
MSG
memiliki kandungan kimia (natrium-Na) Natrium yang dapat menyuburkan
tanaman. Dimana defisiensi unsur Na atau Natrium itu sendiri sangat
berpengaruh bagi pertumbuhan tanaman, yaitu resistensi tanaman akan
menurun apalagi saat musim kering. Tanpa Natrium (Na) pertumbuhan
tanaman tidak dapat meningkatkan kandungan air.
Natrium (Na) merupakan salah satu unsur
mikroelemen yang sangat penting bagi pertumbuhan tamanan. Oleh karena
itu, vetsin yang mengandung unsur Natrium dapat menyuburkan tanaman.
Bab III
Metodologi Penulisan
3.1 Tujuan Penelitian
Adapun
tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis pupuk manakah
yang paling sesuai dengan pertumbuhan tanaman kacang hijau.
3.2 Manfaat Penelitian
Adapun
manfaat dari penelitian ini adalah dapat mengetahui jenis pupuk manakah
yang paling sesuai dengan pertumbuhan tanaman kacang hijau.
3.3 Variabel Penelitian
3.3.1 Variabel Bebas
Variabel
bebas adalah variabel yang menyebabkan atau yang mempengaruhi, yaitu
faktor-faktor yang diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti untuk
menentukan hubungan antara fenomena yang diobservasi atau diamati.
Adapun yang merupakan variabel bebas pada penelitian ini adalah aneka
jenis pupuk yang digunakan dalam penelitian.
3.3.2 Variabel Terikat
Variabel
terikat adalah faktor-faktor yang diobservasi dan diukur untuk
menentukan adanya pengaruh variabel bebas, yaitu faktor yang muncul,
tidak muncul, berubah sesuai dengan yang diperkenalkan peneliti. Adapun
yang merupakan variabel bebas pada penelitian ini adalah pertumbuhan
tanaman kacang hijau.
3.3.3 Variabel Kontrol
Variabel
yang dinetralisasi atau yang di identifikasi sebagai variabel kontrol
atau kendali atau variabel terkontrol adalah variabel yang di usahakan
untuk di netralisasi peneliti. Adapun yang merupakan variabel bebas pada
penelitian ini adalah air, sinar matahari, kapas, gelas aqua, lokasi
penelitian, suhu, kelembapan.
3.4 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada:
Waktu : 31 Juli 2012 – 8 Agustus 2012
Tempat : SMAN 1Tambun Selatan dan
3.5 Alat, Bahan, Cara Kerja
· 12 buah Aqua gelas bekas
· 70 butir kacang hijau
· 24 helai kapas
· 1 sdm pupuk urea
· 1 sdm pupuk kandang
· 1sdm vetsin
· Sprayer
· Label
· Sendok teh
3.5.2 Cara Kerja
1. Bersihkan gelas aqua dari plastik yang ada di bibir gelas.
2. Buatlah label A1, A2, A3, B1, B2, B3, C1, C2, C3, D1, D2, D3.
3. Letakkan pada masing-masing gelas dua helai kapas.
4. Basahi kapas dengan air menggunakan sprayer.
5. Tambahakan lima butir kacang hijau per gelas.
6. Tambahkan pupuk sesuai dosis dengan ketentuan:
· A ® tanpa pupuk
· B ® pupuk urea
· C ® pupuk kandang
· D ® vetsin
7. Basahi lagi gelas dengan air kurang lebih dua puluh kali semprot.
8. Letakkan gelas di tempat yang terkena sinar matahari langsung.
3.6 Rancangan Percobaan
Kelompok perlakuan A ® kacang hijau tanpa pupuk
A1
A2
A3
Kelompok perlakuan B ® kacang hijau + urea
B1 ® kacang hijau + 1 sdt pupuk urea
B2 ® kacang hijau + ½ sdt pupuk urea
B3 ® kacang hijau + ¼ sdt pupuk urea
Kelompok perlakuan C ® kacang hijau + pupuk kandang
C1 ® kacang hijau + 1 sdt pupuk kandang
C2 ® kacang hijau + ½ sdt pupuk kandang
C3 ® kacang hijau + ¼ sdt pupuk kandang
Kelompok perlakuan D ® kacang hijau + vetsin
D1 ® kacang hijau + 1 sdt vetsin
D2 ® kacang hijau + ½ sdt vetsin
D3 ® kacang hijau + ¼ sdt vetsin
Bab IV
4.1 Tabel Pengamatan Kelompok A
Tanggal
|
Panjang Batang
|
A1
|
A2
|
A3
|
31/07/2012
|
0
|
0
|
0
|
01/08/2012
|
1,2
|
1,1
|
1
|
02/08/2012
|
2,7
|
2,1
|
2,1
|
03/08/2012
|
5,2
|
4,4
|
4,1
|
04/08/2012
|
5,7
|
5,2
|
4,7
|
05/08/2012
|
6,7
|
6
|
5,6
|
06/08/2012
|
7,3
|
6,7
|
6,4
|
07/08/2012
|
8
|
7,6
|
7,2
|
4.1.1 Grafik Pertumbuhan Kelompok A
[terlampir]
4.2 Tabel Pengamatan Kelompok B
Tanggal
|
Panjang Batang
|
B1
|
B2
|
B3
|
31/07/2012
|
0
|
0
|
0
|
01/08/2012
|
0
|
0
|
0
|
02/08/2012
|
0
|
0
|
0
|
03/08/2012
|
0
|
0
|
0
|
04/08/2012
|
0
|
0
|
0
|
05/08/2012
|
0
|
0
|
0
|
06/08/2012
|
0
|
0
|
0
|
07/08/2012
|
0
|
0
|
0
|
4.2.1 Grafi k Pertumbuhan Kelompok B
[terlampir]
4.3 Tabel Pengamatan Kelompok C
tanggal
|
panjang batang
|
C1
|
C2
|
C3
|
31/07/2012
|
0
|
0
|
0
|
01/08/2012
|
1,8
|
1,6
|
1,3
|
02/08/2012
|
3
|
2,4
|
1,9
|
03/08/2012
|
5,3
|
4,1
|
3,7
|
04/08/2012
|
5,7
|
5
|
4,6
|
05/08/2012
|
6,3
|
5,7
|
5
|
06/08/2012
|
6,7
|
6,1
|
5,6
|
07/08/2012
|
7
|
6,4
|
6,1
|
4.3.1 Grafik Pertumbuhan Kelompok C
[terlampir]
4.4 Tabel Pengamatan Kelompok D
tanggal
|
panjang batang
|
D1
|
D2
|
D3
|
31/07/2012
|
0
|
0
|
0
|
01/08/2012
|
0
|
0
|
0
|
02/08/2012
|
0
|
0
|
0
|
03/08/2012
|
0
|
0
|
0
|
04/08/2012
|
0
|
0
|
0
|
05/08/2012
|
0
|
0
|
0
|
06/08/2012
|
0
|
0
|
0
|
07/08/2012
|
0
|
0
|
0
|
4.4.1 Grafik Pertumbuhan Kelompok D
[terlampir]
Bab V
Penutup
5.1 Simpulan
Dari hasil penelitian kami , dapat disimpulkan bahwa :
1. Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika.
2. Tanaman
kacang hijau yang diletakkan di tempat terang akan tumbuh lebih pendek
karena hormon auksin ini akan terurai karena terkena cahaya dan rusak
sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Meskipun
tanaman kacang hijau ini tumbuh lebih pendek, tetapi dengan kondisi
fisik tanaman yang sehat, jagur, subur, batang terlihat gemuk, daun
terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil.
3. Pemberian
jenis pupuk yang berbeda mengakibatkan perbedaan pertumbuhan dan
perkembang tanaman kacang hijau. Terbukti dari data yang diperoleh,
rata-rata tinggi tanaman yang paling baik terdapat pada gelas yang
memakai pupuk kandang, kemudian pupuk urea dan vetsin . Sedangkan usia
tanda-tanda perkembangan tanaman kacang hijau yang paling cepat terdapat
pada gelas yang tidak diberi pupuk dan diberi pupuk kandang, sedangkan
yang paling lambat terdapat pada gelas yang diberi pupuk urea dan
vetsin.
4. Pertumbuhan
tanaman kacang hijau memerlukan faktor-faktor internal untuk tumbuh
juga membutuhkan faktor eksternal berupa kecukupan suhu, air, cahaya dan
tentunya nutrisi.
5.2 Saran
· Dalam
melakukan suatu percobaan, lebih baik melakukan percobaan di tempat
yang sekiranya tidak ada sesuatu yang mengganggu seperti hama tanaman,
hewan, sehingga percobaan akan aman dan berhasil.
· Dalam mengukur tinggi kecambah, harus dilakukan secara teliti.
· Dalam
melakukan percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas kacang hijau yang
akan ditanam dan memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan
apa yang ingin diteliti sehingga hasil percobaan itu baik dan valid.
DAFTAR PUSTAKA
http://green.kompasiana.com/penghijauan/2011/03/15/msg-sebagai-penyubur-tanaman/
http://biologipedia.blogspot.com
http://www.puslittan.bogor.net
http://wikipedia.co.id
http://www.puslittan.bogor.net
sumber : irendeborasiringoringo
anda sedang membaca
Laporan Praktikum Biologi Pengaruh Aneka Jenis Pupuk Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau , baca juga
Laporan Praktikum Ekstraksi
Sekian artikel Laporan Praktikum Biologi Pengaruh Aneka Jenis Pupuk Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Laporan Praktikum Biologi Pengaruh Aneka Jenis Pupuk Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau dengan alamat link https://praktikum-laporan.blogspot.com/2012/09/laporan-praktikum-biologi-pengaruh.html