ABSTRAK
Praktikum ini bertujuan untuk mengukur konsentrasi larutan menggunakan spektrofotometri berdasarkan hukum Beer-Lambert. Dengan memanfaatkan kemampuan spektrofotometer untuk mengukur absorbansi pada panjang gelombang tertentu, larutan uji dan larutan standar dianalisis untuk menentukan konsentrasi zat aktif di dalamnya. Data yang diperoleh melalui kurva standar digunakan untuk menghitung konsentrasi larutan uji secara akurat. Hasil praktikum ini mendukung pemahaman mengenai analisis kualitatif dan kuantitatif dalam kimia analitik.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselenggaranya praktikum ini dengan baik. Laporan praktikum ini disusun sebagai salah satu tugas pada mata kuliah Kimia Analitik. Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing, asisten praktikum, dan semua pihak yang telah memberikan dukungan selama pelaksanaan eksperimen. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk peningkatan mutu laporan di masa mendatang.
DAFTAR ISI
- Bab I: Pendahuluan
- Bab II: Tinjauan Pustaka
- Bab III: Metodologi Praktikum
- Bab IV: Hasil dan Pembahasan
- Bab V: Kesimpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
Bab I: Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Analisis konsentrasi larutan merupakan aspek penting dalam penelitian kimia, terutama untuk menentukan jumlah zat aktif dalam sampel. Spektrofotometri merupakan teknik yang umum digunakan karena keakuratannya yang tinggi dalam mengukur absorbansi suatu larutan pada panjang gelombang tertentu. Dengan menggunakan hukum Beer-Lambert, hubungan antara absorbansi dan konsentrasi larutan dapat dihitung secara kuantitatif.
1.2 Rumusan Masalah
- Bagaimana cara mengukur konsentrasi larutan menggunakan spektrofotometri?
- Bagaimana hubungan antara absorbansi dan konsentrasi sesuai dengan hukum Beer-Lambert?
- Apakah konsentrasi larutan uji dapat dihitung dengan membuat kurva standar?
1.3 Tujuan Praktikum
- Merekam data absorbansi larutan standar dan larutan uji dengan spektrofotometer.
- Membuat kurva standar berdasarkan data absorbansi larutan standar.
- Menghitung konsentrasi larutan uji menggunakan persamaan kurva standar.
1.4 Manfaat Praktikum
- Memperdalam pemahaman tentang teknik analisis kuantitatif menggunakan spektrofotometri.
- Melatih keterampilan pembuatan dan analisis kurva standar dalam kimia analitik.
- Menjadi dasar evaluasi konsentrasi zat aktif dalam berbagai sampel laboratorium.
1.5 Batasan Masalah
- Pengukuran dilakukan pada larutan yang memiliki absorbansi dalam rentang linear hukum Beer-Lambert.
- Larutan uji dan larutan standar disiapkan dengan prosedur laboratorium yang sama untuk meminimalkan variabilitas.
- Analisis difokuskan pada pengukuran absorbansi pada panjang gelombang optimum zat aktif.
Bab II: Tinjauan Pustaka
2.1 Spektrofotometri
Spektrofotometri adalah metode analisis yang mengukur seberapa banyak cahaya yang diserap oleh suatu larutan pada panjang gelombang tertentu. Teknik ini memungkinkan identifikasi dan kuantifikasi zat berdasarkan interaksinya dengan radiasi elektromagnetik.
2.2 Hukum Beer-Lambert
Hukum Beer-Lambert menyatakan bahwa absorbansi (A) suatu larutan sebanding dengan konsentrasi (c) dan panjang lintasan (l) dari sampel, dengan persamaan:
A=ε×c×l
di mana ε adalah koefisien absorptivitas molar.
2.3 Aplikasi Spektrofotometri
Metode ini digunakan secara luas dalam analisis kimia, biokimia, dan lingkungan untuk menentukan konsentrasi zat dalam larutan, seperti dalam penentuan kandungan obat, zat pewarna, dan kontaminan.
Bab III: Metodologi Praktikum
3.1 Alat dan Bahan
- Spektrofotometer UV-Vis
- Kuvet standar (misalnya, 1 cm)
- Larutan standar dengan konsentrasi yang diketahui
- Larutan uji
- Pelarut (misalnya, air deionisasi atau etanol)
3.2 Prosedur Praktikum
- Kalibrasi Alat:
- Nyalakan spektrofotometer dan lakukan kalibrasi dengan pelarut murni sebagai blanko.
- Perekaman Data Larutan Standar:
- Siapkan larutan standar dengan konsentrasi berbeda.
- Ukur absorbansi setiap larutan pada panjang gelombang optimum zat aktif.
- Pembuatan Kurva Standar:
- Plot absorbansi terhadap konsentrasi untuk membuat kurva standar.
- Pengukuran Larutan Uji:
- Ukur absorbansi larutan uji dengan prosedur yang sama.
- Gunakan kurva standar untuk menentukan konsentrasi larutan uji.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Data diperoleh dari hasil pengukuran absorbansi menggunakan spektrofotometer dan dicatat untuk masing-masing larutan standar dan larutan uji. Data tersebut kemudian diolah untuk membuat kurva standar dan menghitung konsentrasi larutan uji.
Bab IV: Hasil dan Pembahasan
4.1 Penyajian Data
Data fiktif pengukuran absorbansi:
Larutan | Konsentrasi (mg/L) | Absorbansi |
---|
Standar 1 | 5 | 0.12 |
Standar 2 | 10 | 0.24 |
Standar 3 | 15 | 0.36 |
Standar 4 | 20 | 0.48 |
Larutan Uji | – | 0.30 |
Dari data standar, kurva standar dengan persamaan linear diperoleh:
A=0.024×c
dengan R2=0.998.
4.2 Analisis Data
- Kurva Standar:
Hubungan antara absorbansi dan konsentrasi larutan standar menunjukkan hubungan linear sesuai hukum Beer-Lambert. - Konsentrasi Larutan Uji:
Dengan absorbansi 0.30, konsentrasi larutan uji dihitung sebagai:
c=0.0240.30=12.5 mg/L - Diskusi:
Nilai konsentrasi yang diperoleh mendekati nilai yang diharapkan, menunjukkan bahwa metode spektrofotometri efektif untuk analisis kuantitatif.
4.3 Pembahasan Hasil
Hasil praktikum mengonfirmasi bahwa spektrofotometri merupakan metode yang andal untuk mengukur konsentrasi larutan. Kurva standar yang dibuat valid dengan koefisien determinasi tinggi, dan nilai konsentrasi larutan uji dapat dihitung secara akurat menggunakan hukum Beer-Lambert. Variabilitas data minim bila prosedur standar diikuti secara tepat.
Bab V: Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
- Spektrofotometri dapat digunakan untuk mengukur konsentrasi larutan secara kuantitatif.
- Hubungan linear antara absorbansi dan konsentrasi sesuai dengan hukum Beer-Lambert telah terbukti.
- Konsentrasi larutan uji dihitung sebesar 12.5 mg/L berdasarkan kurva standar yang diperoleh.
5.2 Saran
- Lakukan pengulangan pengukuran untuk mengurangi kesalahan eksperimen.
- Pastikan kalibrasi spektrofotometer dilakukan secara berkala.
- Gunakan larutan standar dengan rentang konsentrasi yang lebih luas untuk meningkatkan akurasi kurva standar.
Daftar Pustaka
- Skoog, D. A., West, D. M., Holler, F. J., & Crouch, S. R. (2013). Fundamentals of Analytical Chemistry. Brooks Cole.
- Harris, D. C. (2015). Quantitative Chemical Analysis. W. H. Freeman.
Lampiran
- Data Mentah: Tabel lengkap pengukuran absorbansi dari setiap larutan standar dan larutan uji.
- Grafik: Plot kurva standar absorbansi vs. konsentrasi.
- Foto Dokumentasi: Gambar setup spektrofotometer, kuvet, dan larutan yang digunakan.
Sekian artikel Pengukuran Konsentrasi Larutan dengan Spektrofotometri kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Pengukuran Konsentrasi Larutan dengan Spektrofotometri dengan alamat link https://praktikum-laporan.blogspot.com/2025/02/pengukuran-konsentrasi-larutan-dengan.html