Laporan Praktikum

Select Menu
  • Home

cari di blog ini

Home » Uncategories » Pengukuran Koefisien Ekspansi Termal Benda Padat Menggunakan Metode Dilatasi

Sabtu, 15 Februari 2025

Pengukuran Koefisien Ekspansi Termal Benda Padat Menggunakan Metode Dilatasi

Admin
Add Comment
Sabtu, 15 Februari 2025

Pengukuran Koefisien Ekspansi Termal Benda Padat Menggunakan Metode Dilatasi

ABSTRAK

Praktikum ini bertujuan untuk mengukur koefisien ekspansi termal suatu benda padat menggunakan metode dilatasi. Sampel benda padat (misalnya, batang logam) dipanaskan secara bertahap dalam rentang suhu tertentu, dan perubahan panjangnya (ΔL\Delta LΔL) diukur dengan menggunakan alat ukur presisi (misalnya, dial gauge atau mikrometer). Dengan mengetahui panjang awal (L0L_0L0​) dan perubahan suhu (ΔT\Delta TΔT), koefisien ekspansi termal (α\alphaα) dihitung menggunakan persamaan:

α=ΔLL0⋅ΔT\alpha = \frac{\Delta L}{L_0 \cdot \Delta T}α=L0​⋅ΔTΔL​

Hasil praktikum dibandingkan dengan nilai literatur untuk menilai keakuratan metode. Perbedaan yang muncul diduga disebabkan oleh faktor eksperimental seperti fluktuasi suhu, kehilangan panas, dan ketidakseragaman sampel.


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga praktikum ini dapat terlaksana dengan baik. Laporan praktikum ini disusun sebagai salah satu tugas pada mata kuliah Fisika Dasar/Praktikum Fisika. Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing, asisten praktikum, dan seluruh pihak yang telah membantu selama pelaksanaan praktikum. Kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan guna perbaikan laporan ini di masa mendatang.


DAFTAR ISI

  1. Bab I: Pendahuluan
  2. Bab II: Tinjauan Pustaka
  3. Bab III: Metodologi Praktikum
  4. Bab IV: Hasil dan Pembahasan
  5. Bab V: Kesimpulan dan Saran
  6. Daftar Pustaka
  7. Lampiran

Bab I: Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Koefisien ekspansi termal adalah parameter penting yang menggambarkan perubahan dimensi benda padat akibat perubahan suhu. Dalam aplikasi teknik, pengetahuan tentang ekspansi termal sangat penting untuk perancangan struktur, mesin, dan peralatan yang bekerja pada rentang suhu yang bervariasi. Metode dilatasi merupakan salah satu teknik yang umum digunakan untuk mengukur perubahan panjang (ΔL\Delta LΔL) sampel ketika mengalami perubahan suhu (ΔT\Delta TΔT). Dengan mengetahui panjang awal (L0L_0L0​) dan perubahan suhu, nilai koefisien ekspansi termal (α\alphaα) dapat dihitung.

1.2 Rumusan Masalah

  • Bagaimana cara mengukur perubahan panjang (ΔL\Delta LΔL) pada benda padat ketika dipanaskan?
  • Bagaimana menghitung koefisien ekspansi termal (α\alphaα) menggunakan data pengukuran panjang awal, perubahan panjang, dan perubahan suhu?
  • Apakah nilai α\alphaα yang diperoleh mendekati nilai literatur untuk material yang diuji?

1.3 Tujuan Praktikum

  • Mengukur perubahan panjang (ΔL\Delta LΔL) sampel benda padat akibat perubahan suhu.
  • Menghitung nilai koefisien ekspansi termal (α\alphaα) menggunakan persamaan α=ΔLL0⋅ΔT\alpha = \frac{\Delta L}{L_0 \cdot \Delta T}α=L0​⋅ΔTΔL​.
  • Membandingkan hasil eksperimen dengan nilai literatur untuk material yang diuji.

1.4 Manfaat Praktikum

  • Memperdalam pemahaman mengenai sifat termal benda padat dan fenomena ekspansi dimensi akibat perubahan suhu.
  • Melatih keterampilan pengukuran menggunakan alat ukur presisi.
  • Menjadi dasar untuk perancangan dan analisis material dalam aplikasi teknik dan rekayasa.

1.5 Batasan Masalah

  • Pengukuran dilakukan pada kondisi suhu ruang yang terkontrol dan dengan isolasi termal yang baik.
  • Asumsi bahwa perubahan panjang hanya disebabkan oleh ekspansi termal, tanpa pengaruh deformasi mekanis lainnya.
  • Alat ukur dianggap memiliki akurasi tinggi, dan konstanta kalibrasi viskometer sudah diketahui.

Bab II: Tinjauan Pustaka

2.1 Koefisien Ekspansi Termal

Koefisien ekspansi termal (α\alphaα) didefinisikan sebagai perubahan relatif panjang per satuan perubahan suhu:

α=ΔLL0⋅ΔT\alpha = \frac{\Delta L}{L_0 \cdot \Delta T}α=L0​⋅ΔTΔL​

Nilai α\alphaα bergantung pada jenis material dan struktur kristalnya.

2.2 Metode Dilatasi

Metode dilatasi merupakan teknik pengukuran perubahan dimensi benda padat akibat perubahan suhu. Alat yang digunakan (dilatometer) memungkinkan pengukuran perubahan panjang yang sangat kecil dengan ketelitian tinggi.

2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengukuran

  • Suhu: Viskositas, konduktivitas termal, dan kondisi lingkungan dapat mempengaruhi hasil pengukuran.
  • Alat Ukur: Akurasi dan resolusi alat ukur seperti mikrometer atau dial gauge sangat berpengaruh.
  • Kalibrasi: Kalibrasi awal alat pengukuran sangat penting untuk memperoleh data yang valid.

Bab III: Metodologi Praktikum

3.1 Alat dan Bahan

  • Dilatometer atau alat pengukur panjang presisi (misalnya, mikrometer/dial gauge)
  • Sampel benda padat (misalnya, batang logam)
  • Oven atau sumber pemanas untuk mengubah suhu sampel
  • Termometer digital atau pyrometer
  • Labu ukur, pipet, dan timbangan (jika diperlukan untuk persiapan sampel)

3.2 Prosedur Praktikum

  1. Persiapan Sampel dan Alat:
    • Ukur panjang awal sampel (L0L_0L0​) dengan alat pengukur presisi.
    • Pastikan sampel dalam kondisi bersih dan bebas dari deformasi mekanis.
  2. Pemanasan Sampel:
    • Tempatkan sampel di dalam oven dan panaskan hingga mencapai suhu target yang telah ditentukan.
    • Catat perubahan suhu (ΔT\Delta TΔT) menggunakan termometer digital.
  3. Pengukuran Perubahan Panjang:
    • Setelah sampel mencapai suhu tertentu, ukur kembali panjangnya untuk mendapatkan nilai panjang akhir.
    • Hitung perubahan panjang (ΔL=Lakhir−L0\Delta L = L_{\text{akhir}} - L_0ΔL=Lakhir​−L0​).
  4. Perhitungan Koefisien Ekspansi:
    • Hitung koefisien ekspansi termal menggunakan persamaan: α=ΔLL0⋅ΔT\alpha = \frac{\Delta L}{L_0 \cdot \Delta T}α=L0​⋅ΔTΔL​
  5. Pengulangan:
    • Lakukan pengukuran untuk beberapa rentang suhu untuk memperoleh nilai rata-rata α\alphaα.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data dikumpulkan dengan mencatat nilai L0L_0L0​, LakhirL_{\text{akhir}}Lakhir​, dan ΔT\Delta TΔT dari pengukuran. Data tersebut diolah untuk menghitung ΔL\Delta LΔL dan akhirnya α\alphaα menggunakan persamaan di atas.


Bab IV: Hasil dan Pembahasan

4.1 Penyajian Data

Misalkan data pengukuran (nilai fiktif) sebagai berikut:

ParameterNilaiSatuan
Panjang awal (L0L_0L0​)100.0mm
Suhu awal25°C
Suhu akhir75°C
Perubahan suhu (ΔT\Delta TΔT)50°C
Panjang akhir (LakhirL_{\text{akhir}}Lakhir​)100.12mm
Perubahan panjang (ΔL\Delta LΔL)0.12mm

4.2 Perhitungan

Menghitung koefisien ekspansi termal:

α=ΔLL0⋅ΔT=0.12 mm100.0 mm×50 °C=0.125000=2.4×10−5 °C−1\alpha = \frac{\Delta L}{L_0 \cdot \Delta T} = \frac{0.12 \, \text{mm}}{100.0 \, \text{mm} \times 50 \, °C} = \frac{0.12}{5000} = 2.4 \times 10^{-5} \, °C^{-1}α=L0​⋅ΔTΔL​=100.0mm×50°C0.12mm​=50000.12​=2.4×10−5°C−1

4.3 Pembahasan

  • Analisis Data:
    Data menunjukkan bahwa sampel mengalami perubahan panjang sebesar 0.12 mm ketika suhu meningkat 50 °C, sehingga koefisien ekspansi termal dihitung sebesar 2.4×10−5 °C−12.4 \times 10^{-5} \, °C^{-1}2.4×10−5°C−1.
  • Perbandingan dengan Nilai Literatur:
    Nilai 2.4×10−5 °C−12.4 \times 10^{-5} \, °C^{-1}2.4×10−5°C−1 dapat dibandingkan dengan nilai literatur untuk jenis logam yang digunakan. Jika sampel adalah alumunium, nilai literatur berkisar di sekitar 2.4×10−5 °C−12.4 \times 10^{-5} \, °C^{-1}2.4×10−5°C−1 hingga 2.5×10−5 °C−12.5 \times 10^{-5} \, °C^{-1}2.5×10−5°C−1, sehingga hasil praktikum sesuai dengan harapan.
  • Evaluasi Sumber Kesalahan:
    Potensi kesalahan dapat berasal dari ketidakakuratan pengukuran panjang, fluktuasi suhu selama percobaan, dan kehilangan panas ke lingkungan. Pengulangan pengukuran dan penggunaan alat dengan resolusi lebih tinggi dapat meningkatkan akurasi hasil.

Bab V: Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan

  • Metode dilatasi berhasil digunakan untuk mengukur perubahan panjang sampel akibat perubahan suhu.
  • Berdasarkan data yang diperoleh, koefisien ekspansi termal sampel dihitung sebesar 2.4×10−5 °C−12.4 \times 10^{-5} \, °C^{-1}2.4×10−5°C−1, yang sesuai dengan nilai literatur untuk material yang diuji.
  • Pengulangan pengukuran dan pengendalian kondisi suhu sangat penting untuk memperoleh hasil yang akurat.

5.2 Saran

  • Lakukan kalibrasi alat ukur panjang secara berkala untuk memastikan akurasi pengukuran.
  • Pastikan kondisi eksperimental terisolasi dengan baik untuk meminimalkan kehilangan panas ke lingkungan.
  • Lakukan pengulangan percobaan pada beberapa rentang suhu untuk memperoleh nilai rata-rata yang lebih representatif.

Daftar Pustaka

  1. Halliday, D., Resnick, R., & Walker, J. (2013). Fundamentals of Physics. Wiley.
  2. Serway, R. A., & Jewett, J. W. (2010). Physics for Scientists and Engineers. Cengage Learning.
  3. [Referensi tambahan sesuai dengan materi praktikum]

Lampiran

  • Data Mentah: Tabel lengkap hasil pengukuran panjang awal, panjang akhir, dan suhu selama percobaan.
  • Grafik: Plot perubahan panjang terhadap perubahan suhu jika dilakukan pengukuran dinamis.
  • Foto Dokumentasi: Gambar setup percobaan, termasuk alat ukur, oven, dan sampel.


Sekian artikel Pengukuran Koefisien Ekspansi Termal Benda Padat Menggunakan Metode Dilatasi kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Pengukuran Koefisien Ekspansi Termal Benda Padat Menggunakan Metode Dilatasi dengan alamat link https://praktikum-laporan.blogspot.com/2025/02/pengukuran-koefisien-ekspansi-termal.html
Facebook Twitter Google+

0 Comments

Kotak Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Populer Minggu ini

  • LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR SEL TUMBUHAN (Sel Gabus dan Sel Bawang Merah)
    LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR SEL TUMBUHAN (Sel Gabus dan Sel Bawang Merah)
    TUJUAN ·          Mengamati struktur sel gabus dan sel bawang merah TEORI Dalam biologi, sel adalah kumpulan materi paling sederhana ...
  • Laporan Praktikum Pestisida dan Alat Pengendalian Hama
    Laporan Praktikum Pestisida dan Alat Pengendalian Hama
    Laporan Praktikum Pestisida dan Alat Pengendalian Hama I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai konsep Pengendalian Hama Terp...
  • Laporan Praktikum Rangkaian Listrik
    Laporan Praktikum Rangkaian Listrik
    Laporan Praktikum Rangkaian Listrik PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Arus listrik searah adalah arus listrik yang nilainya hanya positif...
  • Gabus Ketela Pohon, Epedermis Bawang Merah, Dan Epitel Rongga Mulut
    Gabus Ketela Pohon, Epedermis Bawang Merah, Dan Epitel Rongga Mulut
    laporan praktikum Gabus Ketela Pohon, Epedermis Bawang Merah, Dan Epitel Rongga Mulut A. TUJUAN Mengamati bentuk dan struktu...
  • Laporan Praktikum Pertumbuhan Kacang Hijau
    Laporan Praktikum Pertumbuhan Kacang Hijau
    Laporan Praktikum Pertumbuhan Kacang Hijau A.             TUJUAN 1.       Mengukur panjang tubuhan kacang hijau yang tumbuh di t...

Label

Aliran Air Archimedes Asam Atom Baterai Benda Besi Bunyi Cahaya Darah Data Efek Peltier Elektrolisis Elektromagnetik Entalpi Enzim Fermentasi Fitokimia Flow Meter Garam Gaya Magnetik Gelombang Gen Gesekan Getaran Gravitasi Hambatan Listrik Hewan Hidrolisis Hukum ingenhousz Kadar Gula Kalor kecepatan Konstanta Dielektrik Kontrasi larutan Korosi Laporan Praktikum larutan LED Listrik Logam Magnet Makanan Manusia Massa Massa Jenis Mikrobiologi Mikroskop modulus elastisitas Natrium Osmosis Pakaian Pegas Pengukuran Percepatan Perpindahan Panas pH larutan pH Meter Piknometer Pupuk Rangkaian LC Rangkaian RC Reaksi Rekayasa Reproduksi Resonansi sach Sel Senyawa Snell Spektrometer spektrum Suhu Tali Tanah Titik Beku Titik Lebur Tumbuhan Turbin Air Udara Unsur Zat cair

Arsip Blog

Copyright Laporan Praktikum - All Rights Reserved