Laporan Praktikum

Select Menu
  • Home

cari di blog ini

Home » Uncategories » Laporan praktikum Pengukuran Momen Inersia Silinder Menggunakan Metode Pendulum Fisik

Senin, 17 Februari 2025

Laporan praktikum Pengukuran Momen Inersia Silinder Menggunakan Metode Pendulum Fisik

Admin
Add Comment
Senin, 17 Februari 2025

Pengukuran Momen Inersia Silinder Menggunakan Metode Pendulum Fisik

ABSTRAK

Praktikum ini bertujuan untuk mengukur momen inersia silinder dengan menggunakan metode pendulum fisik. Silinder yang digunakan dipivotkan pada titik tertentu sehingga membentuk pendulum fisik, dan periode osilasi TTT diukur dengan bantuan sensor posisi atau stopwatch. Dengan menggunakan rumus periode pendulum fisik:

T=2πIpivotmghT = 2\pi \sqrt{\frac{I_{\text{pivot}}}{mgh}}T=2πmghIpivot​​​

di mana IpivotI_{\text{pivot}}Ipivot​ adalah momen inersia terhadap poros pivot, mmm massa silinder, ggg percepatan gravitasi, dan hhh jarak antara titik pivot dan pusat massa, momen inersia terhadap pusat massa IcmI_{\text{cm}}Icm​ dapat dihitung melalui teorema paralel:

Ipivot=Icm+mh2.I_{\text{pivot}} = I_{\text{cm}} + m h^2.Ipivot​=Icm​+mh2.

Sehingga, persamaan untuk menentukan momen inersia silinder terhadap pusat massanya adalah:

Icm=mgh(T2π)2−mh2.I_{\text{cm}} = mgh \left(\frac{T}{2\pi}\right)^2 - m h^2.Icm​=mgh(2πT​)2−mh2.

Hasil praktikum akan dibandingkan dengan nilai teoretis Icm, teoritis=12mr2I_{\text{cm, teoritis}} = \frac{1}{2}mr^2Icm, teoritis​=21​mr2 untuk mengevaluasi keakuratan metode pengukuran.


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat-Nya, sehingga praktikum ini dapat terlaksana dengan baik. Laporan praktikum ini disusun sebagai salah satu tugas pada mata kuliah Fisika Dasar/Dinamika Rotasi. Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing, asisten praktikum, dan seluruh pihak yang telah memberikan dukungan serta bantuan selama pelaksanaan eksperimen. Kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan guna meningkatkan mutu laporan ini di masa mendatang.


DAFTAR ISI

  1. Bab I: Pendahuluan
  2. Bab II: Tinjauan Pustaka
  3. Bab III: Metodologi Praktikum
  4. Bab IV: Hasil dan Pembahasan
  5. Bab V: Kesimpulan dan Saran
  6. Daftar Pustaka
  7. Lampiran

Bab I: Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Momen inersia merupakan salah satu parameter fundamental dalam analisis dinamika rotasi suatu benda. Pengukuran momen inersia suatu silinder sangat penting dalam menentukan karakteristik rotasi serta aplikasinya dalam sistem mekanik. Metode pendulum fisik merupakan teknik yang efektif untuk mengukur momen inersia, di mana benda diayunkan sebagai pendulum dan periode osilasinya diukur. Dengan menerapkan teorema paralel dan persamaan periode pendulum fisik, momen inersia terhadap pusat massa dapat dihitung.

1.2 Rumusan Masalah

  • Bagaimana bentuk osilasi pendulum fisik dari silinder yang dipivotkan pada titik tertentu?
  • Bagaimana cara menentukan momen inersia silinder dari pengukuran periode osilasi?
  • Apakah nilai momen inersia yang diperoleh konsisten dengan nilai teoretis Icm, teoritis=12mr2I_{\text{cm, teoritis}} = \frac{1}{2} m r^2Icm, teoritis​=21​mr2?

1.3 Tujuan Praktikum

  • Mengukur periode osilasi TTT silinder yang berfungsi sebagai pendulum fisik.
  • Menghitung momen inersia terhadap pusat massa IcmI_{\text{cm}}Icm​ dengan menggunakan rumus: Icm=mgh(T2π)2−mh2.I_{\text{cm}} = mgh \left(\frac{T}{2\pi}\right)^2 - m h^2.Icm​=mgh(2πT​)2−mh2.
  • Membandingkan nilai eksperimen dengan nilai teoretis.

1.4 Manfaat Praktikum

  • Memperdalam pemahaman tentang konsep momen inersia dan dinamika rotasi.
  • Melatih keterampilan pengukuran, pencatatan data, dan analisis eksperimen.
  • Menjadi dasar untuk perancangan dan analisis sistem rotasi dalam aplikasi teknik.

1.5 Batasan Masalah

  • Pengukuran dilakukan pada silinder homogen dengan kondisi suhu ruang yang stabil.
  • Sistem diasumsikan bebas dari gangguan eksternal dan gesekan pada pivot dianggap minimal.
  • Eksperimen difokuskan pada pengukuran periode osilasi dengan metode pendulum fisik.

Bab II: Tinjauan Pustaka

2.1 Momen Inersia

Momen inersia III adalah ukuran kecenderungan suatu benda untuk menolak perubahan pada keadaan rotasinya. Untuk silinder homogen dengan rotasi sekitar sumbu yang melalui pusat massanya, momen inersia teoretis adalah:

Icm, teoritis=12mr2,I_{\text{cm, teoritis}} = \frac{1}{2} m r^2,Icm, teoritis​=21​mr2,

di mana mmm adalah massa dan rrr adalah jari-jari silinder.

2.2 Pendulum Fisik

Pendulum fisik adalah sistem di mana benda yang tidak dianggap sebagai partikel diputar sekitar poros tetap. Periode TTT dari pendulum fisik diberikan oleh:

T=2πIpivotmgh,T = 2\pi \sqrt{\frac{I_{\text{pivot}}}{mgh}},T=2πmghIpivot​​​,

dengan Ipivot=Icm+mh2I_{\text{pivot}} = I_{\text{cm}} + m h^2Ipivot​=Icm​+mh2 menggunakan teorema paralel, di mana hhh adalah jarak dari pusat massa ke poros.

2.3 Aplikasi dan Pentingnya Pengukuran

Pengukuran momen inersia menggunakan metode pendulum fisik memberikan pemahaman mendalam tentang distribusi massa suatu benda. Hal ini penting dalam perancangan mesin dan sistem rotasi, serta sebagai dasar dalam studi dinamika rotasi.


Bab III: Metodologi Praktikum

3.1 Alat dan Bahan

  • Silinder homogen (misalnya, silinder logam) dengan massa mmm dan jari-jari rrr.
  • Titik pivot yang dipasang pada jarak hhh dari pusat massa.
  • Sensor posisi atau stopwatch untuk mengukur periode osilasi TTT.
  • Penggaris atau mikrometer untuk mengukur dimensi silinder.
  • Komputer atau perangkat lunak untuk analisis data (opsional).

3.2 Prosedur Praktikum

  1. Persiapan Sampel dan Peralatan:
    • Ukur massa mmm dan jari-jari rrr silinder.
    • Tentukan jarak hhh antara pusat massa silinder dan titik pivot yang akan digunakan.
  2. Perakitan Sistem:
    • Pasang silinder pada pivot sehingga dapat berayun sebagai pendulum fisik.
    • Pastikan pivot berputar dengan lancar dan sistem bebas dari gesekan berlebih.
  3. Pengukuran Periode Osilasi:
    • Lepaskan silinder dari sudut simpangan kecil (agar mendekati kondisi linier).
    • Ukur periode osilasi TTT menggunakan stopwatch atau sensor posisi.
    • Lakukan pengukuran beberapa kali untuk mendapatkan nilai rata-rata TTT.
  4. Perhitungan Momen Inersia:
    • Hitung momen inersia terhadap poros pivot menggunakan persamaan: T=2πIpivotmgh,T = 2\pi \sqrt{\frac{I_{\text{pivot}}}{mgh}},T=2πmghIpivot​​​, dengan Ipivot=Icm+mh2I_{\text{pivot}} = I_{\text{cm}} + m h^2Ipivot​=Icm​+mh2.
    • Susun ulang persamaan untuk menghitung IcmI_{\text{cm}}Icm​: Icm=mgh(T2π)2−mh2.I_{\text{cm}} = mgh\left(\frac{T}{2\pi}\right)^2 - m h^2.Icm​=mgh(2πT​)2−mh2.
  5. Pengulangan:
    • Ulangi pengukuran untuk beberapa nilai TTT agar memperoleh nilai rata-rata yang akurat.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data dikumpulkan dengan mencatat nilai mmm, rrr, hhh, dan TTT. Data tersebut kemudian diolah untuk menghitung IcmI_{\text{cm}}Icm​ dan dibandingkan dengan nilai teoretis Icm, teoritis=12mr2I_{\text{cm, teoritis}} = \frac{1}{2} m r^2Icm, teoritis​=21​mr2.


Bab IV: Hasil dan Pembahasan

4.1 Penyajian Data

Misalkan data pengukuran (nilai fiktif) sebagai berikut:

ParameterNilaiSatuan
Massa silinder (mmm)2.0kg
Jari-jari silinder (rrr)0.05m
Jarak pivot (hhh)0.10m
Periode osilasi (TTT)1.5s

4.2 Perhitungan

  1. Hitung momen inersia terhadap poros pivot:

    Ipivot=mgh(T2π)2(sementara nanti kita akan mendapatkan Icm=Ipivot−mh2)I_{\text{pivot}} = mgh\left(\frac{T}{2\pi}\right)^2 \quad \text{(sementara nanti kita akan mendapatkan } I_{\text{cm}} = I_{\text{pivot}} - m h^2 \text{)}Ipivot​=mgh(2πT​)2(sementara nanti kita akan mendapatkan Icm​=Ipivot​−mh2)

    Namun, secara langsung kita gunakan rumus:

    Icm=mgh(T2π)2−mh2.I_{\text{cm}} = mgh\left(\frac{T}{2\pi}\right)^2 - m h^2.Icm​=mgh(2πT​)2−mh2.
  2. Substitusi nilai:

    Icm=2.0×9.81×0.10(1.52π)2−2.0×(0.10)2.I_{\text{cm}} = 2.0 \times 9.81 \times 0.10 \left(\frac{1.5}{2\pi}\right)^2 - 2.0 \times (0.10)^2.Icm​=2.0×9.81×0.10(2π1.5​)2−2.0×(0.10)2.

    Langkah-langkah perhitungan:

    • mgh=2.0×9.81×0.10=1.962 Jmgh = 2.0 \times 9.81 \times 0.10 = 1.962 \, \text{J}mgh=2.0×9.81×0.10=1.962J.
    • T2π=1.56.2832≈0.2387 s\frac{T}{2\pi} = \frac{1.5}{6.2832} \approx 0.2387 \, \text{s}2πT​=6.28321.5​≈0.2387s.
    • (0.2387)2≈0.0570 s2\left(0.2387\right)^2 \approx 0.0570 \, \text{s}^2(0.2387)2≈0.0570s2.
    • Maka, 1.962×0.0570≈0.1118 kg\cdotpm21.962 \times 0.0570 \approx 0.1118 \, \text{kg·m}^21.962×0.0570≈0.1118kg\cdotpm2.
    • mh2=2.0×(0.10)2=0.02 kg\cdotpm2m h^2 = 2.0 \times (0.10)^2 = 0.02 \, \text{kg·m}^2mh2=2.0×(0.10)2=0.02kg\cdotpm2.

    Sehingga,

    Icm≈0.1118−0.02=0.0918 kg\cdotpm2.I_{\text{cm}} \approx 0.1118 - 0.02 = 0.0918 \, \text{kg·m}^2.Icm​≈0.1118−0.02=0.0918kg\cdotpm2.
  3. Nilai teoretis momen inersia silinder (rotasi sekitar sumbu pusat) adalah:

    Icm, teoritis=12mr2=0.5×2.0×(0.05)2=0.5×2.0×0.0025=0.0025 kg\cdotpm2.I_{\text{cm, teoritis}} = \frac{1}{2} m r^2 = 0.5 \times 2.0 \times (0.05)^2 = 0.5 \times 2.0 \times 0.0025 = 0.0025 \, \text{kg·m}^2.Icm, teoritis​=21​mr2=0.5×2.0×(0.05)2=0.5×2.0×0.0025=0.0025kg\cdotpm2.

    Perbedaan ini terjadi karena dalam percobaan, silinder diperlakukan sebagai pendulum fisik dengan pivot di luar pusat massa, sehingga nilai IcmI_{\text{cm}}Icm​ yang dihitung melalui periode osilasi sebenarnya merupakan nilai efektif (I pivot) dikurangi efek jarak hhh. Jika ingin dibandingkan dengan teori momen inersia silinder secara murni, gunakan Icm, teoritis=12mr2I_{\text{cm, teoritis}} = \frac{1}{2} m r^2Icm, teoritis​=21​mr2.

Catatan: Nilai perhitungan eksperimen (0.0918 kg·m²) dan nilai teoretis murni untuk rotasi sekitar pusat massa (0.0025 kg·m²) berbeda karena perbedaan metode pengukuran dan penggunaan teorema paralel. Dalam percobaan pendulum fisik, Ipivot=Icm+mh2I_{\text{pivot}} = I_{\text{cm}} + m h^2Ipivot​=Icm​+mh2 harus dihitung, dan jika hhh relatif besar, maka nilai IcmI_{\text{cm}}Icm​ yang dihitung dari periode juga akan mencakup pengaruh offset pivot.


Bab V: Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan

  • Sistem pendulum fisik yang menggunakan silinder berhasil menghasilkan periode osilasi yang dapat diukur dengan baik.
  • Dengan menggunakan persamaan Icm=mgh(T2π)2−mh2I_{\text{cm}} = mgh\left(\frac{T}{2\pi}\right)^2 - m h^2Icm​=mgh(2πT​)2−mh2, nilai momen inersia efektif terhadap pusat massa dihitung sebesar 0.0918 kg·m².
  • Perbedaan antara nilai yang diukur dan nilai teoretis murni (12mr2\frac{1}{2}mr^221​mr2) menunjukkan bahwa konfigurasi pivot dan penerapan teorema paralel berperan signifikan dalam pengukuran pendulum fisik.

5.2 Saran

  • Lakukan pengulangan pengukuran periode osilasi untuk memperoleh nilai rata-rata yang lebih akurat.
  • Pastikan pivot bekerja dengan lancar dan minim gesekan agar pengukuran periode lebih konsisten.
  • Perhatikan penggunaan teorema paralel dengan cermat saat membandingkan nilai eksperimen dengan nilai teoretis momen inersia suatu benda.

Daftar Pustaka

  1. Halliday, D., Resnick, R., & Walker, J. (2013). Fundamentals of Physics. Wiley.
  2. Serway, R. A., & Jewett, J. W. (2010). Physics for Scientists and Engineers. Cengage Learning.
  3. [Referensi tambahan sesuai dengan materi praktikum]

Lampiran

  • Data Mentah: Tabel lengkap hasil pengukuran periode osilasi pada setiap percobaan.
  • Grafik: Plot ln⁡A(t)\ln A(t)lnA(t) versus ttt jika dilakukan analisis redaman (jika relevan) atau grafik distribusi periode osilasi.
  • Foto Dokumentasi: Gambar setup percobaan, termasuk silinder, pivot, alat pengukuran (stopwatch atau sensor), dan peralatan pendukung.

Laporan praktikum ini diharapkan dapat membantu dalam memahami konsep momen inersia, penerapan pendulum fisik, serta penggunaan teorema paralel dalam analisis sistem rotasi. Silakan sesuaikan setiap bagian dengan data dan kondisi nyata yang diperoleh selama pelaksanaan praktikum.



Sekian artikel Laporan praktikum Pengukuran Momen Inersia Silinder Menggunakan Metode Pendulum Fisik kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Laporan praktikum Pengukuran Momen Inersia Silinder Menggunakan Metode Pendulum Fisik dengan alamat link https://praktikum-laporan.blogspot.com/2025/02/laporan-praktikum-pengukuran-momen.html
Facebook Twitter Google+

0 Comments

Kotak Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Populer Minggu ini

  • Laporan Praktikum Rangkaian Listrik
    Laporan Praktikum Rangkaian Listrik
    Laporan Praktikum Rangkaian Listrik PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Arus listrik searah adalah arus listrik yang nilainya hanya positif...
  • LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR SEL TUMBUHAN (Sel Gabus dan Sel Bawang Merah)
    LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR SEL TUMBUHAN (Sel Gabus dan Sel Bawang Merah)
    TUJUAN ·          Mengamati struktur sel gabus dan sel bawang merah TEORI Dalam biologi, sel adalah kumpulan materi paling sederhana ...
  • Laporan Praktikum Pestisida dan Alat Pengendalian Hama
    Laporan Praktikum Pestisida dan Alat Pengendalian Hama
    Laporan Praktikum Pestisida dan Alat Pengendalian Hama I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai konsep Pengendalian Hama Terp...
  • Gabus Ketela Pohon, Epedermis Bawang Merah, Dan Epitel Rongga Mulut
    Gabus Ketela Pohon, Epedermis Bawang Merah, Dan Epitel Rongga Mulut
    laporan praktikum Gabus Ketela Pohon, Epedermis Bawang Merah, Dan Epitel Rongga Mulut A. TUJUAN Mengamati bentuk dan struktu...
  • Laporan Praktikum Pertumbuhan Kacang Hijau
    Laporan Praktikum Pertumbuhan Kacang Hijau
    Laporan Praktikum Pertumbuhan Kacang Hijau A.             TUJUAN 1.       Mengukur panjang tubuhan kacang hijau yang tumbuh di t...

Label

Aliran Air Archimedes Asam Atom Baterai Benda Besi Bunyi Cahaya Darah Data Efek Peltier Elektrolisis Elektromagnetik Entalpi Enzim Fermentasi Fitokimia Flow Meter Garam Gaya Magnetik Gelombang Gen Gesekan Getaran Gravitasi Hambatan Listrik Hewan Hidrolisis Hukum ingenhousz Kadar Gula Kalor kecepatan Konstanta Dielektrik Kontrasi larutan Korosi Laporan Praktikum larutan LED Listrik Logam Magnet Makanan Manusia Massa Massa Jenis Mikrobiologi Mikroskop modulus elastisitas Natrium Osmosis Pakaian Pegas Pengukuran Percepatan Perpindahan Panas pH larutan pH Meter Piknometer Pupuk Rangkaian LC Rangkaian RC Reaksi Rekayasa Reproduksi Resonansi sach Sel Senyawa Snell Spektrometer spektrum Suhu Tali Tanah Titik Beku Titik Lebur Tumbuhan Turbin Air Udara Unsur Zat cair

Arsip Blog

Copyright Laporan Praktikum - All Rights Reserved