Laporan Praktikum

Select Menu
  • Home

cari di blog ini

Home » Hewan » Laporan Praktikum Struktur Perkembangan Hewan Embriologi Ayam

Kamis, 04 Desember 2014

Laporan Praktikum Struktur Perkembangan Hewan Embriologi Ayam

Admin
Add Comment
Hewan
Kamis, 04 Desember 2014
Laporan Praktikum Struktur Perkembangan Hewan Embriologi Ayam

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
Pengamatan terhadap perkembangan embrio ayam dimulai dari tingkat uniseluler sampai tingkat multiselular memiliki kemampuan untuk mempertahankan jenisnya. Hal itu dimaksudkan agar tetap dapat mempertahankan kelangsungan spesiesnya di muka bumi. Proses mempertahankan jenis itu dapat dikategorikan ke dalam proses reproduksi atau perkembangbiakan. Tiap jenis hewan memiliki cara reproduksi yang berbeda satu sama lain. Pada hewan avertebrata prosesnya kompleks dan melibatkan banyak organ reproduksi. Proses reproduksi didukung oleh sejumlah hormon reproduksi, sel kelamin, saluran reproduksi, dan sejumlah hormon reproduksi (Jasin, 1992).
Ayam pada waktu perkembangan embrionya dimulai dari zigot sampai menetas terjadi sekitar 19 sampai 21 hari. Pada waktu telur menetas, hanya dapat dilihat anak ayam baru menetas dan pecahan cangkang telur, sedangkan kuning telur dan albumin sudah habis terserap, bahkan beberapa hari sebelum menetas kantong kuning telur tempat menyimpan kuning telur telah ditarik kedalam tubuh. Untuk 1-3 hari pasca menetas, kantong kuning telur berfungsi sebagai bagian dari system pencernaan (Sukra, 2000).
Sel telur burung mengalami pembelahan meroblastik dimana pembelahan sel hanya terjadi dalam daerah kecil sitoplasma yang bebas kuning telur. Pembelahan awal menghasilkan tudung sel yang disebut sebagai blastodik yang berada di atas kuning telur yang terbagi itu. Blastomer kemudian memisah menjadi dua lapisan, yaitu lapisan atas dan lapisan bawah. Rongga diantara kedua lapisan ini adalah blastosoel versi unggas yaitu analog dengan blastosolvertebrata tanpa amnion (Jasin, 1992).
Tahap embrionik terdiri dari tahapan-tahap yang rumit. Adapun tahapan embrionik ini adalah ekivalen blastula pada unggas, meskipun bentuknya berbeda dari bola berlubang pada embrio awal katak. Pada unggas, jalur migrasi sel lapisan yang bagian atas berpindah ke arah garis tengah blastodiks, kemudian melepas dan memisah, lalu berpindah ke arah menuju kuning telur. Pergerakan ke tengah pada permukaan dan pergerakan sel ke arah dalam pada garis tengah blastodik menghasilkan lekukan yang disebut sebagai primitif streak ( Campbell, 2000).
telur yang berumur 24 jam terdapat opaca yang bagiann luarnya terpulas lebih tua dan penuh vitellus, pellucida terletak dibagian dalam, jernih dan bebas vitellus, yolk dan albumin. Telur yang berumur 48 jam terdapat yok, albumin dan pellucida yang berukura lebih besar daripada telur yang berumur 24 jam atau yang berumur selama satu hari. Pada telur yang berumur 3 hari atau 72 jam terdapat jantung yang berdenyut, saraf vena, yolk dan albumin. Sedangkan telur yang berumur 7 hari telah berbentuk optic lensa (mata) dan bulbus cordis menjadi paru-paru (Sukra, 2000).
Telur yang dihasilkan dari berbagai hewan unggas walaupun sudah berhasil dibuahi, tetapi tetap memilki peluang untuk berkembang atau pada perkembangan awal masih memerlukan perlindungan, penyesuaian, dan makanan. Telur yang bercangkang seperti pada ayam merupakan suatu adaptasi terhadap lingkungan agar ia dapat bertahan dari tekanan luar. Telur sendiri terdiri atas sejumlah besar kuning telur (yolk) dan sedikit sitoplasma. Setelah fertilisasi dan masih dalam oviduk, telur dilapisi oleh lapisan-lapisan albumin encer yang tebal (putih telur) dan cangkangnya terbuat dari kalsium karbonat (Setiawan, 2002).
Embrio pada pengeraman selama 24 jam yang pada masa ini sedang mengalami pelipatan embrio ayam yang dimulai dengan menonjolnya usus, dan kepala ke dalam lipatan kepala. Pemisahan berlangsung dari cranial ke kaudal. Setelah dierami selama 24 jam, jisim embrional membagi diri menjadi tiga bagian. Di bagian cranial depan adal mula kepala mengangkat diri melewati permukaan atas cakram benih (Drews, 1996).

1.2 Tujuan praktikum
Untuk mempelajari perkembangan bentuk dan struktur embrio Ayam, dimulai dari umur 18 jam sampai 96 jam dalam pengeraman dan untuk mempelajari struktur atau organogenesis pada embrio ayam dimulai dari 24 jam sampai 72 jam pengeraman dan untuk mempelajari histogenesis awal dari beberapa organ. Laporan Praktikum Struktur Perkembangan Hewan Embriologi Ayam

Download  |  Sumber


Sekian artikel Laporan Praktikum Struktur Perkembangan Hewan Embriologi Ayam kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Laporan Praktikum Struktur Perkembangan Hewan Embriologi Ayam dengan alamat link https://praktikum-laporan.blogspot.com/2014/12/struktur-perkembangan-hewan-embriologi-ayam.html
Facebook Twitter Google+

0 Comments

Kotak Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Populer Minggu ini

  • Laporan Praktikum Rangkaian Listrik
    Laporan Praktikum Rangkaian Listrik
    Laporan Praktikum Rangkaian Listrik PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Arus listrik searah adalah arus listrik yang nilainya hanya positif...
  • Laporan Praktikum Pestisida dan Alat Pengendalian Hama
    Laporan Praktikum Pestisida dan Alat Pengendalian Hama
    Laporan Praktikum Pestisida dan Alat Pengendalian Hama I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai konsep Pengendalian Hama Terp...
  • LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR SEL TUMBUHAN (Sel Gabus dan Sel Bawang Merah)
    LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR SEL TUMBUHAN (Sel Gabus dan Sel Bawang Merah)
    TUJUAN ·          Mengamati struktur sel gabus dan sel bawang merah TEORI Dalam biologi, sel adalah kumpulan materi paling sederhana ...
  • Gabus Ketela Pohon, Epedermis Bawang Merah, Dan Epitel Rongga Mulut
    Gabus Ketela Pohon, Epedermis Bawang Merah, Dan Epitel Rongga Mulut
    laporan praktikum Gabus Ketela Pohon, Epedermis Bawang Merah, Dan Epitel Rongga Mulut A. TUJUAN Mengamati bentuk dan struktu...
  • Laporan Praktikum Pertumbuhan Kacang Hijau
    Laporan Praktikum Pertumbuhan Kacang Hijau
    Laporan Praktikum Pertumbuhan Kacang Hijau A.             TUJUAN 1.       Mengukur panjang tubuhan kacang hijau yang tumbuh di t...

Label

Aliran Air Archimedes Asam Atom Baterai Benda Besi Bunyi Cahaya Darah Data Efek Peltier Elektrolisis Elektromagnetik Entalpi Enzim Fermentasi Fitokimia Flow Meter Garam Gaya Magnetik Gelombang Gen Gesekan Getaran Gravitasi Hambatan Listrik Hewan Hidrolisis Hukum ingenhousz Kadar Gula Kalor kecepatan Konstanta Dielektrik Kontrasi larutan Korosi Laporan Praktikum larutan LED Listrik Logam Magnet Makanan Manusia Massa Massa Jenis Mikrobiologi Mikroskop modulus elastisitas Natrium Osmosis Pakaian Pegas Pengukuran Percepatan Perpindahan Panas pH larutan pH Meter Piknometer Pupuk Rangkaian LC Rangkaian RC Reaksi Rekayasa Reproduksi Resonansi sach Sel Senyawa Snell Spektrometer spektrum Suhu Tali Tanah Titik Beku Titik Lebur Tumbuhan Turbin Air Udara Unsur Zat cair

Arsip Blog

Copyright Laporan Praktikum - All Rights Reserved