Laporan Praktikum Pengamatan Hama dan Analisis Kerusakan
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan perlindungan tanaman yaitu menekan populasi hama di bawah Ambang Ekonomi (AE). Tingkat kerusakan yang ditimbulkan akibat serangan hama tergantung pada seberapa besar tingkat kerusakan yang terjadi pada tanaman. Perhitungan populasi hama dan tingkat kerusakan tanaman adalah sangat penting hubungannya dengan tindakan pengendalian yang akan dilakukan.
Pengamatan populasi hama secara garis besar dibedakan menjadi tiga bentuk yaitu pengamatan populasi mutlak, pengamatan populasi relatif, dan pengamatan indeks populasi. Masing-masing cara tersebut mempunyai kelebihan dan kelemahan sendiri-sendiri sehingga perlu ditentukan cara mana yang dipilih untuk memberikan keefektifan yang paling besar.
Pengamatan atau monitoring merupakan unsur penting dalam PHT. Monitoring digunakan untuk menganalisis keadaan populasi organism pengganggu, dampak kerusakan, dan selanjutnya dapat digunakan untuk mengambil keputusan sebuah tindakan pengendalian. Pengamatan atau monitoring sangat diperlukan dan sangat penting karena dapat digunakan sebagai pedoman untuk merancang sebuah upaya pengelolaan yang efektif dan efisien.
B. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui teknik Mengetahui teknik pengamatan populasi hama dan kerusakannya.
2. Mengetahui metode pelaporan hama dan pengambilan keputusan tindakan pengendalian.
II. TATA CARA PRAKTIKUM
Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Hama Tanaman Acara 5 yang berjudul Teknik Pengamatan Populasi Organisme Pengganggu dan Musuh Alami, dan Analisis Kerusakan ini adalah praktikum lapangan yang dilaksanakan di KP4 UGM, Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Adapun bahan yang diperlukan adalah lahan sawah dengan komoditas tanaman padi dengan luas tertentu. Sedangkan alat-alat yang diperlukan meliputi jaring, kantung plastik, karet pengikat, dan alat tulis.
Tata laksana praktikum kali ini adalah pertama-tama ditentukan suatu pertanaman dan diambil 20 sampel tanaman secara acak mengikuti garis diagonal lahan. Selanjutnya dilakukan pengamatan jenis hama secara mutlak, yaitu dengan pengamatan langsung pada individu-individu yang ditemukan pada setiap unit sampel (tanaman) pada saat itu juga, dan hitung jumlahnya. Dilakukan pengamatan secara relatif, yaitu dengan digunakannya alat pengumpul sampel jaring serangga. Diayunkan jaring di bagian pucuk tanaman sebanyak 10 kali (lima kali ke kiri dan lima kali ke kanan), organisme yang tertangkap dikumpulkan dan dipindahkan ke dalam kantung plastik untuk dilakukan pengamatan selanjutnya. Dari masing-masing sampel yang dikumpulkan, dipisahkan organisme yang berstatus pengganggu (hama), bermanfaat (musuh alami), dan organisme lain. Dicatat persentase masing-masing dalam lembar pengamatan. Kemudian dilakukan pengamatan dan penghitungan intensitas serangan secara mutlak dan relatif.
Laporan Praktikum Pengamatan Hama dan Analisis Kerusakan
Sekian artikel Laporan Praktikum Pengamatan Hama dan Analisis Kerusakan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Laporan Praktikum Pengamatan Hama dan Analisis Kerusakan dengan alamat link https://praktikum-laporan.blogspot.com/2014/12/laporan-praktikum-pengamatan-hama-dan-analisis-kerusakan.html