Laporan Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Hama Tanaman
Pengenalan Agensia Pengendali Hayati: Predator, Parasitoid, Dan Patogen
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Usaha pengendalian populasi hama di lapangan menggunakan beberapa teknik, yaitu secara fisik, mekanis, kultur teknis, kimia dan pengelolaan hama secara terpadu. Pengendalian secara biologis biasanya dengan menggunakan musuh alami dari hama yang banyak terdapat di alam. Musuh alami adalah organisme hidup yang memangsa atau menumpang dalam atau pada hama dan dianggap sebagai musuh dari hama yang terdapat di alam. Musuh alami dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu predator, parasitoid, dan patogen.
Predator atau pemangsa adalah binatang yang memangsa hama, contohnya dari golongan mamalia, reptilian, Aves, Mollusca, dan Insekta. Parasitoid adalah serangga (binatang) yang hidup menumpang pada atau di dalam tubuh hama dan mengisap cairan tubuh tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, contohnya dari ordo Hymenoptera dan Diptera. Patogen atau penyakit serangga adalah mikroorganisme yang menyebabkan penyakit pada hama, contohnya adalah bakteri jamur, virus, ricketsia, protozoa dan nematoda.
Dari segi kepentingan manusia, musuh-musuh alami tersebut dimanfaatkan sebagai pengendali hama agar fluktuasi kepadatan rata-rata populasi hama tanaman selalu rendah. Dengan demikian hama tersebut tidak mendatangkan kerugian. Sehingga tidak akan mengurangi hasil panen dan merusak pertanian.
B. Tujuan Praktikum
Memahami jenis-jenis agensia pengendali hayati melalui teknik pencirian morfologi dan anatomi
II. TATA CARA PRAKTIKUM
Praktikum pengenalan alat mulut dan tanda serangan ini dilakukan di laboratorium Entomologi Terapan, Jurusan Hama dan Penyakit Tanaman, Fakulas Pertanian. Adapun alat-alat yang digunakan adalah kaca pembesar, mikroskop sterio, lampu, dan alat tulis. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan meliputi:
1. Preparat awetan parasitoid
a. Parasitoid ichneumonid
b. Parasitoid braconid
c. Parasitoid tachinid
d. Parasitoid trichorgramma
2. Preparat awetan predator
a. Belalang sembah
b. Kepik reduvii
c. Kumbang koksi
d. Capung
e. Lalat perompak
f. Tabuhan pemangsa ulat
g. Kepik pemangsa ulat
3. Preparat awetan patogen
a. Kultur/biakan jamur Metarrhizium anisopliae
b. Kultur/biakan jamur Beauveria bassiana
c. Biakan nematoda entomopatogen Steinernema spp.
Cara kerja pada praktikum ini, pertama-tama disediakan specimen organisme agensia pengendali hayati baik yang masih hidup maupun sudah dalam bentuk awetan. Diamati morfologi, dan terutama alat mulutnya (untuk predator) dan ukuran tubuh (untuk parasitoid). Untuk pathogen, dapat merujuk pada laman yang sudah direkomendasikan untuk membuat deskripsi.
Laporan Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Hama Tanaman
Sekian artikel Laporan Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Hama Tanaman kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Laporan Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Hama Tanaman dengan alamat link https://praktikum-laporan.blogspot.com/2014/12/laporan-praktikum-dasar-dasar-ilmu-hama.html