Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
JUDUL
Kerapatan dan Berat Jenis
II. TUJUAN
Menentukan kerapatan dan berat jenis suatu zat serta dapat memahami aplikasinya.
III. DASAR TEORI
Ahli farmasi seringkali menggunakan besaran pengukuran kerapatan dan bobot jenis apabila mengadakan perubahan massa dan volume. Kerapatan adalah turunan besaran yang menyangkut satuan massa dan volume. Batasanya adalah massa per satuan volume pada temperatur dan tekanan tertentu yang dinyatakan dalam system cgs dalam gram per sentimeter kubik (g/cm3) (Martin,1990).
Bila kerapatan benda lebih besar dari kerapatan air, maka benda tersebut akan tenggelam dalam air. Bila kerapatannya lebih kecil, maka benda akan mengapung. Benda yang mengapung, bagian volume sebuah benda yang tercelup dalam cairan manapun sama dengan rasio kerapatan benda-benda terhadap kerapatan cairan. Rasio kerapatan air dinamakan berat jenis zat itu (Mochtar,1990).
Bobot jenis suatu zat adalah perbandingan bobot zat terhadap air dengan volume yang sama ditimbang di udara pada suhu yang sama (Anonim,1979). Penetapan bobot jenis digunakan hanya untuk cairan dan kecuali dinyatakan lein didasarkan pada perbandingan bobot zat di udara pada suhu yang telah ditetapkan terhadap bobot air dengan volume dan suhu yang sama. Bila pada suhu 25°C zat berbentuk padat, tetapkan bobot jenis pada suhu yang telah tertera pada masing-masing monografi dan mengacu pada air pada suhu 25°C. Bilangan bobot jenis merupakan bilangan perbandingan tanpa dimensi yang mengacu pada bobot jenis air pada 4°C (= 1000 g.m-1).
(Anonim,1995).
Berbeda dengan kerapatan, berat jenis adalah bilangan murni tanpa dimensi yang dapat diubah menjadi kerapatan dengan menggunakan rumus yang cocok. Bobot jenis didefinisikan sebagai perbandingan kerapatan dari suatu zat terhadap kerapatan air, harga kedua zat ditentukan pada temperatur yang sama, jika tidak dengan cara lain yang khusus (Martin,1990).
Bobot jenis relatif farmakope adalah bobot jenis yang mengacu pada ukuran berat dan merupakan perbandingan berat jenis serta bagian volume yang sama dan zat yang diteliti terhadap air, dimana keduanya diukur di udara pad suhu 20°C. Bobot jenis merupakan suatu karakteristik bahan yang penting, yang digunakan dalam pengujian. Identitas dan kemurnian bahan obat dan bahan pembantu, khususnya sifat cairan dan zat yang berjenis. Penentuan bobot jenis dilakukan dengan menggunakan piknometer, areameter, timbangan hidrostatik, dan cara nanometrik. Untuk bobot padat tidak homogen dan serbuk yang memiliki pori dan ruang rongga, bobot jenis tidak lagi terdefinisi secara jelas. Bobot jenis sejati adalah perbandingan dari massa dan volume bodi padat berupa pori dan tanpa ruang rongga. Sedangkan bobot jenis nyata, volume yang besar akibat adanya pori-pori, berat diperhitungkan (Voight,1984).
Kebanyakan zat padat dan cairan mengembang sedikit bila dipanaskan dan menyusut sedikit bila dipengaruhi penambahan tekanan eksternal. Perubahan dalam volume ini relatif kecil sehingga dapat dikatakan bahwa kerapatan kebanyakan zat padat dan cairan hampir tidak bergantung pada temperatur dan tekanan. Sebaliknya, kerapatan gas sangat bergantung pada tekanan dan temperatur sehingga harus dinyatakan bila memberikan kerapat gas (Mochtar,1990).
IV. ALAT
1. Neraca elektrik
2. Piknometer
3. Termometer ruang
4. Tissue
5. Gelas piala
6. Es batu
V. BAHAN
1. Aquadest
2. Etanol 95%
3. Etanol 70%
4. Propilenglikol
5. Paraffin cair
Sekian artikel Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan dengan alamat link https://praktikum-laporan.blogspot.com/2013/08/laporan-praktikum-sifat-koligatif.html