Laporan Praktikum

Select Menu
  • Home

cari di blog ini

Home » Uncategories » Laporan praktikumAnalisis Spektrofotometri: Pengukuran Konsentrasi Zat Berdasarkan Hukum Lambert-Beer

Minggu, 16 Februari 2025

Laporan praktikumAnalisis Spektrofotometri: Pengukuran Konsentrasi Zat Berdasarkan Hukum Lambert-Beer

Admin
Add Comment
Minggu, 16 Februari 2025

Laporan praktikumAnalisis Spektrofotometri: Pengukuran Konsentrasi Zat Berdasarkan Hukum Lambert-Beer

ABSTRAK

Praktikum ini bertujuan untuk mengukur konsentrasi zat dalam larutan dengan menggunakan spektrofotometer dan menerapkan Hukum Lambert-Beer. Spektrofotometer digunakan untuk mengukur absorbansi larutan pada panjang gelombang tertentu yang sesuai dengan puncak absorpsi zat uji. Menurut Hukum Lambert-Beer, hubungan antara absorbansi (A) dan konsentrasi (c) diberikan oleh persamaan:

A=ε l cA = \varepsilon \, l \, cA=εlc

di mana ε\varepsilonε adalah koefisien ekstingsi molar dan lll adalah panjang lintasan sel. Data absorbansi yang diperoleh dari spektrofotometer digunakan untuk membuat kurva kalibrasi, sehingga konsentrasi sampel uji dapat ditentukan secara kuantitatif. Hasil praktikum dibandingkan dengan nilai teoretis atau data standar untuk menilai keakuratan metode yang digunakan.


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga praktikum ini dapat terlaksana dengan baik. Laporan praktikum ini disusun sebagai salah satu tugas pada mata kuliah Kimia Fisika/Praktikum Fisika. Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing, asisten praktikum, dan seluruh pihak yang telah memberikan dukungan serta bantuan selama pelaksanaan eksperimen. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan guna meningkatkan mutu laporan ini di masa mendatang.


DAFTAR ISI

  1. Bab I: Pendahuluan
  2. Bab II: Tinjauan Pustaka
  3. Bab III: Metodologi Praktikum
  4. Bab IV: Hasil dan Pembahasan
  5. Bab V: Kesimpulan dan Saran
  6. Daftar Pustaka
  7. Lampiran

Bab I: Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Pengukuran konsentrasi zat dalam larutan merupakan aspek penting dalam analisis kimia. Spektrofotometri adalah salah satu metode analisis kuantitatif yang andal dan cepat, di mana besarnya absorbansi suatu larutan berkorelasi langsung dengan konsentrasinya sesuai dengan Hukum Lambert-Beer. Dengan mengetahui nilai koefisien ekstingsi molar dan panjang lintasan, nilai konsentrasi dapat dihitung secara akurat. Praktikum ini dirancang untuk mempelajari aplikasi spektrofotometri dalam menentukan konsentrasi zat dengan membuat kurva kalibrasi serta membandingkan hasil pengukuran dengan nilai standar.

1.2 Rumusan Masalah

  • Bagaimana hubungan antara absorbansi dan konsentrasi zat menurut Hukum Lambert-Beer?
  • Bagaimana cara membuat kurva kalibrasi untuk menentukan konsentrasi larutan uji?
  • Apakah nilai konsentrasi yang dihitung sesuai dengan nilai standar yang diharapkan?

1.3 Tujuan Praktikum

  • Mengukur absorbansi larutan standar dengan konsentrasi berbeda menggunakan spektrofotometer.
  • Membuat kurva kalibrasi berdasarkan hubungan Lambert-Beer dan menentukan persamaan regresi.
  • Menentukan konsentrasi larutan uji berdasarkan nilai absorbansi dan kurva kalibrasi yang telah dibuat.

1.4 Manfaat Praktikum

  • Memperdalam pemahaman mengenai konsep spektrofotometri dan Hukum Lambert-Beer.
  • Melatih keterampilan pengukuran optik serta analisis data eksperimen secara kuantitatif.
  • Menjadi dasar bagi aplikasi dalam kontrol kualitas dan analisis kimia di laboratorium.

1.5 Batasan Masalah

  • Pengukuran dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer pada kondisi laboratorium dengan suhu yang stabil.
  • Hanya larutan yang tidak mengalami reaksi kimia tambahan selama pengukuran yang dianalisis.
  • Data yang diperoleh diasumsikan bebas dari interferensi spektral dan noise alat.

Bab II: Tinjauan Pustaka

2.1 Spektrofotometri dan Hukum Lambert-Beer

Spektrofotometri adalah teknik analisis yang mengukur seberapa banyak cahaya diserap oleh suatu larutan. Hukum Lambert-Beer menyatakan bahwa absorbansi (A) berbanding lurus dengan konsentrasi (c) zat dan panjang lintasan (l), yang dapat dituliskan:

A=ε l cA = \varepsilon \, l \, cA=εlc

di mana ε\varepsilonε merupakan koefisien ekstingsi molar yang merupakan parameter karakteristik untuk setiap zat.

2.2 Kurva Kalibrasi

Kurva kalibrasi dibuat dengan mengukur absorbansi larutan standar dengan konsentrasi yang diketahui. Plot absorbansi terhadap konsentrasi akan menghasilkan garis lurus jika hukum Lambert-Beer berlaku, yang dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan uji melalui persamaan regresi.

2.3 Aplikasi Spektrofotometri

Metode spektrofotometri digunakan dalam berbagai bidang, seperti analisis lingkungan, farmasi, dan industri makanan, untuk mengukur konsentrasi zat secara akurat dan cepat.


Bab III: Metodologi Praktikum

3.1 Alat dan Bahan

  • Spektrofotometer
  • Kuvet dengan panjang lintasan tetap (biasanya 1 cm)
  • Larutan standar zat uji dengan konsentrasi yang telah diketahui
  • Larutan uji yang akan dianalisis
  • Pipet volumetrik dan labu ukur
  • Komputer untuk analisis data (jika tersedia)

3.2 Prosedur Praktikum

  1. Kalibrasi Alat:
    • Nyalakan spektrofotometer dan kalibrasi dengan menggunakan larutan blanko (misalnya, pelarut murni) sehingga absorbansi nol.
  2. Pengukuran Larutan Standar:
    • Siapkan beberapa larutan standar dengan konsentrasi berbeda.
    • Ukur absorbansi masing-masing larutan standar pada panjang gelombang yang sesuai dengan puncak absorpsi zat uji.
    • Catat data konsentrasi dan absorbansi.
  3. Pembuatan Kurva Kalibrasi:
    • Plot grafik absorbansi (sumbu y) terhadap konsentrasi (sumbu x).
    • Lakukan analisis regresi linear untuk mendapatkan persamaan kalibrasi.
  4. Pengukuran Larutan Uji:
    • Ukur absorbansi larutan uji dengan menggunakan prosedur yang sama.
    • Tentukan konsentrasi larutan uji berdasarkan persamaan kurva kalibrasi.
  5. Pengulangan:
    • Lakukan pengukuran ulang pada masing-masing sampel untuk memperoleh nilai rata-rata dan mengurangi kesalahan.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data dikumpulkan dengan mencatat nilai absorbansi dari larutan standar dan larutan uji, serta konsentrasi larutan standar. Data tersebut kemudian dianalisis untuk membuat kurva kalibrasi dan menentukan konsentrasi larutan uji secara kuantitatif.


Bab IV: Hasil dan Pembahasan

4.1 Penyajian Data

Misalkan data pengukuran larutan standar (nilai fiktif) sebagai berikut:

Konsentrasi (mg/L)Absorbansi
100.15
200.30
300.45
400.60
500.75

Dari data di atas, diperoleh kurva kalibrasi dengan persamaan:

A=0.015×c+0.00(R² = 0.998)A = 0.015 \times c + 0.00 \quad \text{(R² = 0.998)}A=0.015×c+0.00(R² = 0.998)

4.2 Perhitungan

Jika absorbansi larutan uji diukur sebesar 0.525, maka konsentrasi larutan uji dapat dihitung:

c=A0.015=0.5250.015=35 mg/Lc = \frac{A}{0.015} = \frac{0.525}{0.015} = 35 \, \text{mg/L}c=0.015A​=0.0150.525​=35mg/L

4.3 Analisis Data

  • Kesesuaian Kurva Kalibrasi:
    Grafik absorbansi vs. konsentrasi menunjukkan hubungan linier yang kuat (R² = 0.998), menandakan bahwa hukum Lambert-Beer berlaku untuk sistem ini.
  • Penentuan Konsentrasi:
    Konsentrasi larutan uji yang dihitung berdasarkan kurva kalibrasi adalah 35 mg/L, yang dapat dibandingkan dengan nilai referensi atau standar untuk evaluasi keakuratan.
  • Evaluasi Sumber Kesalahan:
    Sumber kesalahan potensial meliputi ketidakakuratan dalam pipet volumetrik, fluktuasi suhu, dan noise pada spektrofotometer. Pengulangan pengukuran dan kalibrasi alat secara rutin dapat membantu mengurangi kesalahan ini.

Bab V: Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan

  • Spektrofotometri telah berhasil digunakan untuk mengukur konsentrasi zat berdasarkan Hukum Lambert-Beer.
  • Kurva kalibrasi yang dibuat menunjukkan hubungan linier yang kuat antara absorbansi dan konsentrasi, dengan persamaan A=0.015×cA = 0.015 \times cA=0.015×c.
  • Konsentrasi larutan uji dihitung sebesar 35 mg/L, yang mendekati nilai yang diharapkan jika dibandingkan dengan standar.

5.2 Saran

  • Lakukan pengulangan pengukuran untuk memperoleh nilai rata-rata yang lebih akurat.
  • Pastikan alat ukur seperti pipet dan labu ukur dikalibrasi secara berkala untuk mengurangi kesalahan pengukuran.
  • Jaga kondisi lingkungan, terutama suhu, agar tetap stabil selama pengukuran absorbansi.

Daftar Pustaka

  1. Skoog, D. A., West, D. M., Holler, F. J., & Crouch, S. R. (2013). Fundamentals of Analytical Chemistry. Brooks Cole.
  2. Harris, D. C. (2015). Quantitative Chemical Analysis. W. H. Freeman.
  3. [Referensi tambahan sesuai dengan materi praktikum]

Lampiran

  • Data Mentah: Tabel lengkap hasil pengukuran absorbansi untuk larutan standar dan larutan uji.
  • Grafik: Plot grafik kalibrasi absorbansi vs. konsentrasi beserta persamaan regresi.
  • Foto Dokumentasi: Gambar setup spektrofotometer, larutan yang digunakan, dan alat ukur pendukung.


Sekian artikel Laporan praktikumAnalisis Spektrofotometri: Pengukuran Konsentrasi Zat Berdasarkan Hukum Lambert-Beer kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Laporan praktikumAnalisis Spektrofotometri: Pengukuran Konsentrasi Zat Berdasarkan Hukum Lambert-Beer dengan alamat link https://praktikum-laporan.blogspot.com/2025/02/laporan-praktikumanalisis.html
Facebook Twitter Google+

0 Comments

Kotak Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Populer Minggu ini

  • Laporan Praktikum Rangkaian Listrik
    Laporan Praktikum Rangkaian Listrik
    Laporan Praktikum Rangkaian Listrik PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Arus listrik searah adalah arus listrik yang nilainya hanya positif...
  • LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR SEL TUMBUHAN (Sel Gabus dan Sel Bawang Merah)
    LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR SEL TUMBUHAN (Sel Gabus dan Sel Bawang Merah)
    TUJUAN ·          Mengamati struktur sel gabus dan sel bawang merah TEORI Dalam biologi, sel adalah kumpulan materi paling sederhana ...
  • Laporan Praktikum Pestisida dan Alat Pengendalian Hama
    Laporan Praktikum Pestisida dan Alat Pengendalian Hama
    Laporan Praktikum Pestisida dan Alat Pengendalian Hama I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai konsep Pengendalian Hama Terp...
  • Gabus Ketela Pohon, Epedermis Bawang Merah, Dan Epitel Rongga Mulut
    Gabus Ketela Pohon, Epedermis Bawang Merah, Dan Epitel Rongga Mulut
    laporan praktikum Gabus Ketela Pohon, Epedermis Bawang Merah, Dan Epitel Rongga Mulut A. TUJUAN Mengamati bentuk dan struktu...
  • Laporan Praktikum Pertumbuhan Kacang Hijau
    Laporan Praktikum Pertumbuhan Kacang Hijau
    Laporan Praktikum Pertumbuhan Kacang Hijau A.             TUJUAN 1.       Mengukur panjang tubuhan kacang hijau yang tumbuh di t...

Label

Aliran Air Archimedes Asam Atom Baterai Benda Besi Bunyi Cahaya Darah Data Efek Peltier Elektrolisis Elektromagnetik Entalpi Enzim Fermentasi Fitokimia Flow Meter Garam Gaya Magnetik Gelombang Gen Gesekan Getaran Gravitasi Hambatan Listrik Hewan Hidrolisis Hukum ingenhousz Kadar Gula Kalor kecepatan Konstanta Dielektrik Kontrasi larutan Korosi Laporan Praktikum larutan LED Listrik Logam Magnet Makanan Manusia Massa Massa Jenis Mikrobiologi Mikroskop modulus elastisitas Natrium Osmosis Pakaian Pegas Pengukuran Percepatan Perpindahan Panas pH larutan pH Meter Piknometer Pupuk Rangkaian LC Rangkaian RC Reaksi Rekayasa Reproduksi Resonansi sach Sel Senyawa Snell Spektrometer spektrum Suhu Tali Tanah Titik Beku Titik Lebur Tumbuhan Turbin Air Udara Unsur Zat cair

Arsip Blog

Copyright Laporan Praktikum - All Rights Reserved