Tujuan
- Menyelidiki titik didih larutan
- menyelidiki faktor yang mempengaruhi titik didih larutan
Landasan Teori
Titik didih adalah suhu pada saat tekana uap cairan sama dengan
tekanan di permukaan. Oleh karena itu, didih bergantung pada tekanan di
permukaan. Di permukaan air laut (tekanan = 760mmHg), air mendidih pada
suhu 100oC karena pada suhu 100oC tekanan uap air sama dengan 760 mmHg.
Dalam
penentuan Tf dan Tb, suhu harus mengalami perubahan (suhu tidak
konstan) oleh karena itu dipakai sauan konsentrasi molal yang tidak
bergantung pada suhu. Satuan konsentrasi molar tidak cocok dipakai
karena perubuhan suhu akan mempengaruhi keadaan volume. Harga ∆Kf dan
∆Kb merupakan tetapan yang hanya bergantung pada jenis pelarut, setiap
pelarut memiliki harga ∆Kf dan ∆Kb msing-masing diperoleh dari hasil
suatu eksperimen yaitu dengan cara mengukur Tf dan Tb dari larutan
tersebut tetap; molal dalam pelarut yang bersangkutan diatas.
Hukum
Raoult menyatakan bahwa tekanan uap suatu komponen yang menguap dalam
larutan sama dengan tekanan uap yang menguap murni yang dikalikan dengan
fraksi mol komponen yang menguap dalam larutan , pada suhu yang sama.
Larutan yang mengikuti hokum roult disebut larutan ideal. Syarat larutan
ideal adalah molekul zat terlarut dan molekul pelarut tersusun
sembarang, pada pencampuran tidak terjadi efek kalor dan jumlah volume
sebelum pencampuran sama dengan volume campurannya (selisih volumenya
nol). Larutan yang tidak memenuhi hukum Roult disebut larutan nol ideal.
Tiap
thermometer (gas volume konstan) dapat dipakai untuk menunjukkan
konstannya suatu suhu jika suhu termometernya tetap konstan. Suhu pada
saat zat padat dan zat cair yang terjadi dan bahan yang sama berbeda
bersama kesetimbangan fase hanya pada saat suatu suhu tertentu.
Kesetimbangan berarti bentuk padat atau padat menjadi cair. Begitu pula
suatu cairan akan berasa dengan kesetimbangan fase dengan uapnya hnya
pada suatu suhu tertentu bila tekanan dibuat konstan.
Pada
setiap suhu, suatu larutan memilki tekanan yang lebih rendah dari pada
pelarut murninya. Akibatnya pada diagram hubungan antara tekanan dan
suhu terlihat jelas jika bahan titik didih larutan selalu tinggi serta
titik beku larutan selalu rendah jika dibandingkan dengan titik beku
pelrut murninya. Air murni pada tekanan 1 atm memiliki titik beku 0oC. Jika dalam air kita larutkan zat, maka titik beku larutannya akan lebih rendah dan titik didihnya akan lebih tinggi dari 100oC.
Besarnya penurunan titik beku (∆Tf) dan kenaikan titk didih (∆Tb) hanya
ditentukan oleh jumlah partikel zat tersebut . Makin banyak partikel
zat terlarut maka makin besar pula Tf dan Tb.
Alat dan Bahan
- Termometer
- Tabung reaksi dan rak
- Gelas kimia plastic
- Pengaduk kaca (spatula)
- Penjepit tabung reaksi
- NaCl 1 molal dan 2 molal
- Urea 1 molal dan 2 molal
- Aquades
- Bunsen
Cara Kerja
- Menyalakan Bunsen
- Menjepit tabung reaksi, setelah tabung reaksi yang berisi larutan
sesudah praktikum sebelumnya mencair kemudian dipanaskansatu per satu.
- Setelah mendidih dimasukkan thermometer dan membaca suhu yang dicapai.
- Dilakukan sampe 5 kali dan mencatat hasil pengamatan.
Hasil Pengamatan
No. |
Larutan |
Titik Didih
(oC) |
Selisih titik didih air
Dengan titik didih larutan |
Zat Terlarut |
Kemolalan |
1 |
CO(NH2)2 |
1 |
93 |
1 |
2 |
CO(NH2)2 |
2 |
95 |
3 |
3 |
NaCl |
1 |
96 |
4 |
4 |
NaCl |
2 |
97 |
5 |
5 |
Aquades |
- |
92 |
0 |
NB : suhu kamar 32
oC
Kesimpulan
- Semakin besar kemolalan maka titik didihnya semakin tinggi (kenaikan titik didih semakin besar )
- Larutan elektrolit (NaCl) mempunyai titik didih yang lebih tinggi dibandingkan larutan non elektrolit / urea ( CO (NH2)2
Sumber:
herehereisit
Sekian artikel LAPORAN PERCOBAAN TITIK DIDIH LARUTAN kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel LAPORAN PERCOBAAN TITIK DIDIH LARUTAN dengan alamat link https://praktikum-laporan.blogspot.com/2012/09/laporan-percobaan-titik-didih-larutan.html